Rabu 13 May 2020 12:09 WIB

Walikota London Menentang Kelanjutan Liga Primer Bulan Depan

Pandemi corona masih menghantui Inggris.

Sadiq Khan, muslim yang menjadi Wali Kota London.
Foto: independent.co.uk
Sadiq Khan, muslim yang menjadi Wali Kota London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON- Wali Kota London Sadiq Khan menentang gagasan Liga Primer Inggris dilanjutkan di ibu kota itu bulan depan. Hal tersebut karena pandemi Covid-19 masih berlanjut dan menyebabkan ratusan orang meninggal di Inggris setiap harinya.

Awalnya, optimisme melanjutkan Liga Primer Inggris membumbung tinggi. Hal tersebut pascapengumuman dari pemerintah pusat bahwa kegiatan olahraga profesional bisa dimulai lagi per tanggal 1 Juni.

"Sadiq sangat tertarik Liga Premier dan olahraga profesional secara umum dilanjutkan," kata juru bicara pemerintahan kota London kepada Evening Standard, Rabu (13/5).

"Namun, karena negara masih dalam cengkeraman krisis ini, dan ratusan orang meninggal setiap hari, ia yakin bahwa terlalu dini untuk membicarakan pelanjutan Liga Premier dan olahraga papan atas di ibu kota," lanjut pernyataan tersebut.

London adalah basis dari tiga klub besar Liga Primer Inggris, yakni Arsenal, Chelsea dan Tottenham Hotspur.

"Sebagai seorang penggemar Liverpool, Sadiq tentu saja ingin Liga Primer kembali. Tapi itu hanya terjadi ketika aman untuk dilakukan, dan tidak memberi tambahan beban pada NHS dan layanan darurat," lanjut bunyi tulisan tersebut.

Liverpool memimpin liga dengan sembilan putaran lagi yang belum dimainkan dan hanya perlu enam poin untuk memastikan gelar.

Protokol resmi yang dikirim ke pemain dan manajer Liga Premier yang menjabarkan ketentuan-ketentuan untuk kembali berlatih menyebutkan lapangan, bendera pojok, cone, dan tiang gawang harus didisinfeksi setelah setiap sesi.

Pemain akan dites virus tersebut dua kali per minggu dan melakukan pemeriksaan suhu setiap hari, sementara mereka juga akan dilarang berkumpul bersama atau pergi ke atau dari pelatihan dengan rekan setim.

Inggris Raya adalah negara yang terkena dampak terburuk di Eropa dengan lebih dari 32.000 kematian dilaporkan akibat virus corona baru sementara lebih dari 223.000 kasus yang dikonfirmasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement