Rabu 13 May 2020 11:20 WIB

FTI Kampus UBSI Sukabumi Angkat Topik 'Data Mining' 

Topik itu akan dikupas pada webinar UBSI NEXT tanggal 15 Mei 2020.

Informasi webinar UBSI
Foto: Dok UBSI
Informasi webinar UBSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19  di Indonesia yang  terkonfirmasi awal Maret 2020 lalu menghadirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. 

Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui Webinar UBSI NEXT (Notable Expert Talk) mengajak siswa, mahasiswa, dosen dan masyarakat umum yang sedang beraktivitas di rumah karena Pembatasan Sosial Berskala Besar  (PSBB)  yang sedang diberlakukan pemerintah untuk tetap aktif memperbaharui pengetahuannya.

“Webinar ini bertujuan membantu memfasilitasi masyarakat umum, guru, mahasiswa serta siswa yang terdampak Covid-19  akibat PSBB untuk tetap dapat meng-upgrade pengetahuannya,” kata Rektor UBSI Dr  Mochamad Wahyudi dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Webinar NEXT yang akan dilangsungkan pada Jumat (15/5) mendatang live melalui aplikasi Zoom itu membahas tema ‘Data Mining For Finance Analyst’.

Narasumbernya adalah dosen yang juga Kaprodi (Kepala Program Studi) Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Kampus UBSI Sukabumi, yakni Rizal Amegia Saputra. Adapun moderator adalah Saepul Bahri yang juga dosen prodi SIA.

Pendaftaran webinar tersebut bisa diakses melalui link pendaftaran bit.ly/FTI-UBSINEXT2020 (gratis) dan para calon peserta dapat mengajukan pertanyaan seputar webinar UBSI Next ini melalui narahubung Sri di nomor 0811-1028-851.

Para peserta juga bisa mendapatkan e-sertifikat dengan cara membayar biaya administrasi sebesar Rp. 10.018. Biaya ditransfer melalui nomor rekening BCA 3423013130 atas nama Yayasan Bina Sarana Informatika.

“Semoga webinar NEXT ini dapat memberikan fasilitas untuk siswa, mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum untuk tetap dapat menambah pengetahuan sesuai dengan bidang keilmuan yang diminati. Karena  seri webinar NEXT  mengusung tema yang berbeda dan dari berbagai bidang keilmuan,” tutup Dr  Mochamad Wahyudi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement