Selasa 12 May 2020 23:16 WIB

Anak Paus Mati Terdampar di Pantai Cemara

Ikan Paus itu bisa sampai ke daerah Lebak diduga lantaran gelombang tinggi.

Seekor paus pilot terdampar di pantai Cemara Binuangeun, Lebak, Banten, Selasa (12/5/2020). Menurut keterangan warga setempat paus pilot dengan panjang sekitar dua meter tersebut terseret ombak hingga akhirnya terdampar di bibir pantai dan mati sejak sejak Senin (11/5) dini hari.
Foto: ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS
Seekor paus pilot terdampar di pantai Cemara Binuangeun, Lebak, Banten, Selasa (12/5/2020). Menurut keterangan warga setempat paus pilot dengan panjang sekitar dua meter tersebut terseret ombak hingga akhirnya terdampar di bibir pantai dan mati sejak sejak Senin (11/5) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Seekor anak paus spesies paus pilot di Kabupaten Lebak, Banten, mati terdampar di Pantai Cemara Binuangeun. Diduga paus itu mati akibat cuaca buruk yang melanda Perairan Samudera Hindia.

"Kami menduga mamalia anak ikan paus itu terdampar akibat gelombang tinggi disertai angin kencang," kata Bayi, seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Binuangeun Kabupaten Lebak, Selasa.

Baca Juga

Perairan Samudera Hindia atau yang lebih dikenal perairan selatan merupakan lokasi habitat mamalia itu. Sebab perairan tersebut cukup dalam.

Kemungkinan anak paus jenis spesies pilot dengan panjang sekitar dua meter yang terdampar di Pantai Cemara Binuangeun terdampar akibat cuaca buruk yang disertai gelombang tinggi dan angin kencang.

Biasanya, kata dia, cuaca buruk tersebut kerapkali populasi paus terdampar ke pesisir pantai juga terkadang mati juga terkadang bisa kembali ke habitatnya.

Namun, kata dia, pihaknya sepanjang tahun 2020 baru pertama kali ikan paus yang terdampar itu di Pantai Cemara Binuangeun.

 "Kami tahun ini baru mendengar ikan paus yang terdampar dalam kondisi mati," katanya menjelaskan.

Begitu juga nelayan lainnya, Darman (55) mengatakan anak paus yang mati dan terdampar di Pantai Cemara Binuangeun akibat terseret gelombang tinggi disertai angin barat. Selama ini, kondisi Perairan Samudera Hindia kurang bersahabat, selain gelombang tinggi juga angin cukup kencang, bahkan nelayan di TPI Muara tidak berani melaut.

"Kami memperkirakan anak paus yang terdampar di Pantai Cemara mati sejak Senin (11/5), karena gelombang tengah pasang dengan ketinggian sekitar tiga meter dan angin cukup kencang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement