Rabu 13 May 2020 04:14 WIB

Bansos Tahap II DKI Jakarta dalam Tahap Verifikasi Data

Pemprov DKI ingin memastikan penyaluran bansos tak salah sasaran seperti tahap I

Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4). Gubernur DKI Jakarta mengatakan untuk bantuan sosial (Bansos) tahap II saat ini masih dalam fase perbaikan dan verifikasi data warga penerima bantuan.
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4). Gubernur DKI Jakarta mengatakan untuk bantuan sosial (Bansos) tahap II saat ini masih dalam fase perbaikan dan verifikasi data warga penerima bantuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta mengatakan untuk bantuan sosial (Bansos) tahap II saat ini masih dalam fase perbaikan dan verifikasi data warga penerima bantuan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan tidak akan melakukan kesalahan sama seperti penyaluran bansos tahap pertama.

"Data kami kirimkan kepada ketua-ketua RW, lalu ketua RW melakukan verifikasi, lalu dikembalikan lagi ke kita," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/5).

Baca Juga

Karena masih dalam proses perbaikan dan verifikasi data penerima bansos, Anies mengatakan pihaknya belum bisa mengumumkan jumlahnya. Namun, ia memperkirakan jumlahnya akan lebih banyak.

"Nanti sesudah selesai dengan Kemensos, kita umumkan jumlahnya. Tapi ya jumlahnya jadi lebih banyak. Pengumumannya nanti bareng dengan Kemensos biar tidak sepihak ya," ucap Anies.

photo
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan - (Republika/Putra M. Akbar)

Pemprov DKI Jakarta menyebutkan akan menunda penyaluran bantuan sosial (bansos) selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap dua sampai dilakukannya perbaikan data demi menghindari kesalahan penyaluran seperti fase pertama. Hal itu karena ada 1,6 persen bansos yang terdistribusi ke orang yang tidak berhak menerima. 

Tapi bantuan itu lalu dikembalikan, dengan catatan ada yang salah alamat, ada yang orang mampu, ada yang sudah meninggal dunia. Sementara sisanya terdistribusi baik.

Sebanyak 1,6 persen bansos yang tidak terdistribusi dengan baik, menjadi bahan koreksi untuk penyaluran bansos berikutnya yang kemungkinan akan didistribusikan menjelang Idul Fitri 1441 H. Anies menyebutkan Pemprov DKI akan memberikan bingkisan bansos menjelang Idul Fitri yang proses eksekusinya dilakukan seminggu atau 10 hari sebelum Lebaran.

Berdasarkan data dari laman web Covid-19, tercatat penerima bansos selama PSBB tahap satu mencapai 1.178.173 kepala keluarga (KK). Sementara target pemberian bansos yang diberikan oleh Pemprov DKI sebanyak 1,2 juta KK.

Nama-nama penerima telah ditetapkan dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 386 Tahun 2020 tentang Penerima Bantuan Sosial Bagi Penduduk yang Rentan Terkena Dampak Covid-19 Dalam Pemenuhan Kebutuhan Pokok Selama Pelaksanaan PSBB di Jakarta. Dalam Kepgub juga dijelaskan bahwa bentuk bantuan sosial berupa bahan pokok dan/atau bantuan langsung lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jenis bansos yang diberikan adalah beras, makanan protein dalam kaleng, makanan olahan dalam kemasan, alat kebersihan, dan alat keamanan diri dengan total harga mencapai Rp 149.500 yang sudah termasuk biaya pengiriman dan pengemasan per paket per kepala keluarga. Bantuan sosial berupa Paket Sembako ini akan disalurkan kepada 1,2 juta keluarga yang membutuhkan, berdasarkan data Pemerintah DKI Jakarta.

Adapun Paket Sembako tersebut berisi bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari, seperti beras, minyak goreng, kecap manis, sambal, mie instan, sarden, kornet sapi, teh celup, susu UHT, dan sabun batang. Dari bulan April sampai Juni 2020, tiap kepala keluarga penerima bantuan akan menerima distribusi Paket Sembako dua kali per bulan, senilai Rp 300.000 per paket.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement