Selasa 12 May 2020 20:14 WIB

Pembalap Sepeda Ini Bagi Tips Agar Bugar Saat Puasa

Aiman menyarankan mengubah pola latihan dan asupan karbohidrat.

Pembalap Indonesia Aiman Cahyadi (kiri).
Foto: REPUBLIKA/M. Nursyamsyi
Pembalap Indonesia Aiman Cahyadi (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet balap sepeda nasional Aiman Cahyadi menyempatkan waktu menunggu berbuka puasa untuk berbagi tips menjaga stamina saat puasa melalui sesi diskusi virtual, Selasa (12/5). Melalui akun Instagram @aiman_cahyadi, peraih medali emas SEA Games Filipina 2019 ini menceritakan cara untuk menjaga stamina.

Aiman menyarankan mengubah pola latihan dan asupan karbohidrat. "Defisit karbo ada, tapi tetap makan nasi atau bisa ganti dengan spageti. Sedangkan untuk latihannya di bulan puasa ini waktunya dipersingkat tapi beban latihannya diperberat. Beda dengan hari biasa, waktunya latihannya lebih lama tapi porsinya ringan," kata Aiman menjelaskan.

Selain itu, pembalap besutan PGN Road Cycling Team (PRCT) ini juga menjelaskan, untuk menjadi pembalap sepeda tidak membutuhkan batasan berat badan tertentu.

Menurut Aiman, dalam balap sepeda tidak ada pembagian kelas berdasarkan berat badan karena proses balapan hanya sebatas melintasi medan menanjak, datar, atau sprint. Oleh karena itu, pembalap sepeda lebih dituntut untuk memiliki ketahanan stamina yang baik dan tidak diharuskan memiliki postur tubuh besar.

"Apalagi kalau seperti saya yang mainnya di endurance (ketahanan), sulit untuk punya tubuh besar. Yang dibutuhkan ketahanan stamina, bukan badan yang besar," jelas atlet berusia 26 tahun ini.

Pada sesi diskusi virtual yang diikuti lebih dari 30 orang ini, Aiman juga menceritakan sejumlah harapan di tengah pandemi Covid-19 yang memaksanya rehat untuk sementara waktu.

Terkait agenda balap virtual, Aiman berharap program kegiatan tersebut bisa segera dimatangkan, terutama pada aspek regulasi yang belum sempurna. Mengingat, balapan akan dilakukan pada media gim dan berbasis teknologi, maka perlu pranata peraturan dan pengawasan yang solid agar tidak terjadi kecurangan.

"Karena itu virtual, bisa saja ada yang pakai cheat (curang) supaya menang. Makanya regulasinya harus matang, semoga itu bisa cepat terlaksana seperti Australia atau Thailand yang sudah mulai lebih dulu," pungkas Aiman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement