Rabu 13 May 2020 02:50 WIB

Pandemi, Baju Lebaran Tetap Banyak Peminat

Kami Idea menyiapkan koleksi Lebaran dengan motif yang sederhana.

Berburu Baju lebaran. Pengunjung memadati los pakaian di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Ahad (26/5).  Meski terjadi pandemi, peminat baju lebaran tetap tinggi.
Foto: Republika/ Wihdan
Berburu Baju lebaran. Pengunjung memadati los pakaian di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Ahad (26/5). Meski terjadi pandemi, peminat baju lebaran tetap tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merayakan Idul Fitri tahun ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Jika biasanya berkumpul dengan keluarga besar, lebaran kali ini harus di rumah saja. 

Lantas apakah perubahan tersebut mempengaruhi minat belanja baju Lebaran?

Baca Juga

Nadya Karina selaku co-founder label fashion Kami Idea mengatakan sangat bersyukur karena dalam masa pandemi virus corona, pelanggannya tidak mengalami perubahan. Menurut Nadya, hal ini karena pihaknya sudah mengumumkan koleksi untuk Lebaran sejak tahun lalu.

"Permintaan pelanggan mengenai baju Lebaran alhamdullilah baik. Karena kami sudah memperlihatkan koleksi-koleksi yang kami perlihatkan ke bulan-bulan ke depan di tahun kemarin," kata Nadya dalam konferensi virtual Blibli.com, Selasa (12/5).

Nadya mengatakan antusiasme pelanggan terhadap busana koleksinya masih tinggi. Sehingga dia tidak terlalu merasakan ada perubahan.

Untuk koleksi Hari Raya kali ini, Kami Idea sudah mempersiapkan sejak tahun lalu sebelum adanya pandemi. Meski demikian, menurut Nadya busana yang dirilis oleh Kami memiliki desain yang simpel dan cocok digunakan untuk Lebaran di rumah.

"Persiapan ini dipikirkan tanpa memikirkan pandemi tapi kebetulan koleksinya simpel-simpel jadi busana-busana yang bisa dipakai untuk sehari-hari, semiformal dan nonformal. Bahannya adem, pattern-nya juga enggak kayak biasanya yang ramai, ini kecil-kecil jadi bisa dipakai Lebaran dan sustainable," jelas Nadya.

Sementara itu, untuk tren warna busana Lebaran sendiri lebih banyak menggunakan warna pastel. Sementara untuk jilbab atau scarf, masyarakat lebih senang dengan yang berbentuk segiempat.

"Tren scraf bahannya voal dan berbentuk segiempat, beda dengan tahun lalu ya sekarang gayanya yang simpel-simpel, orang senang yang gayanya segiempat dan enggak macam-macam tapi print-nya lucu-lucu," kata Nadya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement