Selasa 12 May 2020 16:13 WIB

Bos Adaro Nilai Pemerintah Perlu Beri Insentif Likuditas

Insentif likuiditas sangat dibutuhkan oleh industri kecil dan menengah.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Garibaldi Thohir
Foto: Republika TV/Irfan Junaidi
Garibaldi Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memukul seluruh industri. Beberapa insentif yang diguyur oleh pemerintah masih perlu ditambah, khususnya insetif yang bersifat likuiditas.

Presiden Direktur PT Adaro Energy, Tbk Garibaldi Thohir menjelaskan insentif yang diberikan pemerintah untuk Adaro berdampak baik. Ia menjelaskan insentif pajak membuat perusahaan bisa melakukan penghematan pajak yang ada.

Baca Juga

"Nah, insentif yang diberikan pemerintah sangat baik. Salah satunya insentif pajak. Buat Adaro sedikit membantu, ada pajak yang bisa dihemat," ujar Garibaldi, Selasa (12/5).

Hanya saja memang diakuinya, untuk sektor lain mestinya pemerintah juga memberikan insentif berupa likuiditas untuk bisa membantu industri kecil dan menengah (IKM) yang terdampak. Garibaldi menjelaskan pihaknya bersama anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) lainnya sudah menyuarakan hal ini ke pemerintah.

"Jadi, menurut saya, nggak cukup. Jadi, saya sampaikan ke pemerintah harus ada bantuan likuiditas langsung kepada sektor informal dan juga ke pengusaha UMKM serta pengusaha menengah," tutur Garibaldi.

Pemerintah,  lanjut Garibaldi, bisa berkaca pada negara lain seperti Thailand, Jepang dan Malaysia yang memberikan bantuan likuiditas pada perusahaan skala kecil dan menengah. Sebab, para industri kecil ini sangat memerlukan bantuan ini.

"Rencana sih ada. Tapi sampai saat ini yang baru turun kan bansos, bantuan basic, sedangkan dunia usaha menurut saya perlu banget bantuan likuiditas. Apalagi UMKM pingsan lah. Pas mau restart kan mereka butuh bantuan. Harus ada stimulus yang berbentuk likuiditas," ujar Garibaldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement