Selasa 12 May 2020 11:16 WIB

Puing Roket China Jatuh di Atas Samudra Atlantik

Puing roket China adalah yang terbesar sejak 30 tahun terakhir.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Roket Long March-5B
Foto: xinhua
Roket Long March-5B

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Salah satu puing-puing ruang angkasa tak terkendali jatuh kembali dan mendarat di Bumi hari ini, Senin (11/5). Puing- puing tersebut melewati langsung Los Angeles dan Central Park di New York City dan mendarat di Samudera Atlantik.

Puing-puing itu berasal dari roket Long March-5B milik China. Pada 5 Mei, China meluncurkan roket Long March-5B dengan pesawat ruang angkasa prototipe tak berawak ke orbit dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, China selatan.

Baca Juga

Dilansir di CNN, Selasa (12/5) dijelaskan, berat puing tersebut mencapai hampir 18 ton. Jatuhnya puing ini merupakan yang terbesar sejak 30 tahun terakhir. Tahap inti roket kosong ini adalah potongan puing ruang angkasa terbesar yang jatuh tak terkendali kembali ke Bumi sejak 1991 dan terbesar keempat yang pernah ada.

Dilansir dari Space Flight Now, tahap inti roket kosong ini memiliki ukuran sekitar 100 kaki (30 meter) panjang dan 16 kaki (5 meter) lebar, dengan massa sekitar 20 metrik ton.

Satu-satunya bagian yang lebih besar adalah Skylab pada tahun 1979, tahap roket Skylab pada tahun 1975 dan Salyut 7 pada tahun 1991.

Pesawat ulang-alik Columbia dari tahun 2003 dapat ditambahkan ke daftar itu karena tidak terkendali saat turun kembali ke Bumi.

"Untuk objek besar seperti ini, potongan padat seperti bagian dari mesin roket dapat bertahan masuk kembali dan menabrak Bumi," kata Jonathan McDowell, astronom di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian.

"Begitu mereka mencapai atmosfer yang lebih rendah, mereka melakukan perjalanan yang relatif lambat, jadi kasus terburuk adalah potongan padat ini bisa menghancurkan sebuah rumah." tambahnya.

McDowell mencatat bahwa ini hanya berdampak pada kerusakan lokal dan bukan sesuatu yang tersebar luas. Proses jatuhnya, mirip dengan jika sepotong benda jatuh dari pesawat terbang dan menabrak sesuatu di tanah.

Melacak benda yang bergerak cepat melalui atmosfer sulit diprediksi.  SpaceTrack, yang melacak objek seperti satelit di orbit kita hanya dapat mempersempit area masuk kembali yang potensial ke Australia, AS, dan Afrika.

Departemen Pertahanan mengkonfirmasi masuknya roket yang berada di Samudra Atlantik di lepas pantai Afrika Barat.

Pada 5 Maret kemarin, China meluncurkan roket Long March-5B dari pulau Hainan. Roket Long March-5B merupakan yang terhebat yang pernah China buat karena mampu membawa beban hingga 22 ton ke orbit. Kekuatan ini setara SpaceX’s Falcon 9 rocket.

Tinggi kedua jenis roket itu juga sama-sama 54 meter. Dalam beberapa tahun ke depan, roket Long March-5B China akan membawa komponen stasiun luar angkasa China yang mana ukurannya seperlima dari stasiun ruang angkasa internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement