Alasan Mengapa Kita Tetap Harus Ajarkan Anak Puasa Ramadhan?

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah

Selasa 12 May 2020 10:33 WIB

Membiasakan puasa Ramadhan bagi anak sangatlah penting. Ilustrasi anak puasa. Foto: Republika/Yogi Ardhi Membiasakan puasa Ramadhan bagi anak sangatlah penting. Ilustrasi anak puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keluarga Muslim diperintahkan agar mengajari anak-anak mereka melaksanakan ibadah sholat sejak dini. Bila anak-anak diajari melaksanakan ibadah sholat, apakah mereka juga perlu diajari melaksanakan ibadah puasa Ramadhan? 

Menurut pandangan Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam kitab Shaum Majmu Fatwa wa Rasail Ibnu Utsaimin. Anak-anak yang belum baligh perlu diajari dan diperintah melaksanakan puasa Ramadhan bila mereka mampu. Sebagaimana dahulu para sahabat Nabi melakukannya terhadap anak-anak mereka.  

Baca Juga

Dahulu para sahabat Nabi memerintahkan anak-anak mereka untuk berpuasa. Sampai sebagian dari anak kecil tersebut menangis karena lapar, maka mereka memberinya mainan untuk menghiburnya.  

Tetapi jika berpuasa memberatkan atau membahayakan anak-anak. Maka sesungguhnya mereka tidak diharuskan belajar berpuasa.   

Namun, Syekh Shalih al-Utsaimin mengingatkan, jika orang tua melarang anak-anak mereka berpuasa artinya tidak sejalan dengan yang para sahabat Nabi lakukan pada anak-anaknya. Ada sebagian para orang tua mengaku melarang anak-anaknya berpuasa sebagai bentuk kasih sayang kepada mereka.   

Padahal, menurut Syekh Shalih al-Utsaimin, kasih sayang yang sebenarnya terhadap anak-anak adalah dengan memerintahkan mereka menjalankan syariat Islam, membiasakannya, dan menjadikan anak-anak senang dengan syariat Islam. Karena tidak diragukan lagi ini merupakan tarbiyah baik dan kesempurnaan tanggung jawab.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang laki-laki adalah penanggung jawab bagi keluarganya, dan dia akan ditanya tentang tanggung jawabnya terhadap mereka.”

Maka bagi para wali atau orang tua yang telah Allah bebankan kepadanya kewajiban mengurus istri dan anak-anak, hendaknya bertakwa kepada Allah dalam mengurusi mereka. Hendaknya para wali menjalankan kewajibannya, yaitu memerintahkan istri dan anak-anaknya melaksanakan syariat Islam.