Web Series Ustadz Jaga Jarak Terinspirasi dari Pandemi

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda

Selasa 12 May 2020 10:06 WIB

Tangkapan layar penulis skenario, yang juga sutradara dari Temata Studios, Rahabi Mandra di acara wawancara virtual web series Ustadz Jaga Jarak, Senin (11/5).  Foto: Republika/Farah Noersativa Tangkapan layar penulis skenario, yang juga sutradara dari Temata Studios, Rahabi Mandra di acara wawancara virtual web series Ustadz Jaga Jarak, Senin (11/5). 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi Covid-19, karya produksi film atau serial menjadi terhenti karena adanya aturan jaga jarak sosial. Sebab, dalam proses produksinya, tak jarang pembuatan film dan serial menimbulkan kerumunan tersendiri sehingga berpotensi memicu penyebaran virus.

Namun, bagi penulis skenario, sutradara, dan Chief Creative Officer Temata Studios, Rahabi Mandra, kondisi itu justru memicunya untuk lebih kreatif lagi dalam berkarya di tengah pandemi. Dia pun meluncurkan sebuah web series yang memanfaatkan jaga jarak sosial.

Baca Juga

"Inspirasi Ustadz Jaga Jarak datang dari wabah Covid-19. Pada 15 Maret lalu, aku lagi di tengah-tengah syuting itu harus berhenti total," tutur laki-laki yang akrab disapa Abi itu, di acara wawancara virtual web series Ustadz Jaga Jarak, Senin (11/5).

Abi pun menceritakan, pekan-pekan awal Indonesia melakukan jaga jarak sosial, banyak orang diserang ketakutan terhadap Covid-19. Ketakutan itu tampak dari perilaku yang tiba-tiba muncul.

Padahal, perilaku itu sebelumnya jarang dilakukan. Abi memberi contoh kini orang menjadi sering cuci tangan, waspada dengan sakit batuk, dan takut tertular meskipun sudah di rumah saja.

Pekan-pekan berikutnya, Abi mengalami fase bertanya-tanya kapan pandemi ini akan selesai. Dia juga menjadi lebih sering memonitor angka-angka positif Covid-19, angka kematian, dan angka kesembuhan yang diumumkan pemerintah.

"Kita mengalami itu aemua. Sampai pada awal April lalu, aku dan kawan-kawan Temata mulai kepikiran bahwa kita tidak bisa begini (tak berproduksi) terus," ujar dia.

Walaupun saat itu banyak orang memberikan semangat untuk di rumah terus untuk rebahan, Abi mulai berpikir untuk bisa mencoba melakukan sesuatu yang lebih produktif. Abi pun mencari tahu ide apa yang kira-kira bisa dilakukan, mengingat dia dan teman-temannya hanya bisa membuat karya film atau serial yang menggunakan media audiovisual.

"Kami berangkat dari situ. Yang biasa kita bikin ya salah satunya adalah web series," tutur Abi.

Ide itu kemudia dipertimbangkan lebih matang. Menurut Abi, jika memang harus membuat web series, maka ceritanya harus memiliki dampak yang besar bagi penonton yang saat ini membutuhkan.

Abi pun menginginkan sebuah cerita yang diluncurkan pada saat Ramadhan. Namun, mengingat jarak waktu produksi yang sangat dekat dengan Ramadhan, dia sempat khawatir karya serialnya tak terkejar.

"Kami bikin sesuatu aja yang kira-kira menghibur selama Ramadhan, kami coba buat. Akhirnya, tercetuslah ide ada si jagoan utama, si ustaz ini," jelas Abi.

Ustadz Jaga Jarak sendiri, menurut Abi, memiliki cerita di mana tokoh utamanya, Si Ustadz merupakan seorang agamawan yang merantau ke Ibu Kota dari pulau lain. Dia ingin belajar dengan ustaz-ustaz yang sudah memiliki nama besar di Jakarta.

Hanya saja, tiba-tiba pandemi Covid-19 menerpa Indonesia. Belum lagi kesampaian niatnya, dia malah terjebak di dalam sebuah indekos bersama dengan teman kampungnya yang telah lebih dulu merantau ke Jakarta.

Tokoh ustaz dalam serial ini diperankan oleh Ade Firman Hakim. Dimaz Andrean, Echa Oemry, Karlina Inawati, Kiki Narendra, Rezca Syam, Ina Marika Zuli, Mian Tiara, Anggie Merdianti, Sweetje Tanamal, Leon Lolang, dan Oscar Lolang turut memeriahkan web series  yang tayang setiap Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu, pukul 16.00 di channel Youtube Menjadi Manusia itu.