Selasa 12 May 2020 02:15 WIB

Jepang Target Uji Klinis Vaksin Covid-19 pada Juli

Tokyo memberikan kompensasi kepada usaha kecil dengan memberikan bantuan tunai

Rep: Riyaz ul Khaliq/ Red: Elba Damhuri
Penelitian vaksin corona, ilustrasi
Foto: Antara/Umarul Faruq
Penelitian vaksin corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jepang bersiap untuk memulai uji klinis vaksin Covid-19 pada Juli.

Berbicara kepada komite anggaran di parlemen pada Senin, Perdana Menteri Shinzo Abe mengungkapkan bahwa proses penelitian vaksin sedang dilakukan di beberapa lembaga, termasuk Universitas Tokyo, Universitas Osaka dan Institut Nasional Penyakit Infeksi.

"Saya berharap program vaksinasi dapat dimulai secepat mungkin," kata Abe seperti dikutip televisi publik Jepang NHK.

Jepang berada dalam keadaan darurat sejak bulan lalu untuk meningkatkan perjuangannya melawan infeksi mematikan.

Abe menambahkan bahwa pemerintahnya berencana menyetujui obat anti-flu Avigan untuk mengobati pasien Covid-19 akhir bulan ini. 

Pada awal Maret, Avigan menerima pujian dari Pusat Nasional China untuk Pengembangan Bioteknologi yang mengatakan obat yang diproduksi oleh Fujifilm Holdings Jepang telah efektif melawan Covid-19 dan meningkatkan saham perusahaan lebih dari 15 persen pada hari itu.

Pekan lalu, pemerintah Abe menyetujui obat anti-virus lain - remdesivir, yang semula dikembangkan sebagai pengobatan Ebola - untuk digunakan melawan virus korona, sehingga menjadikannya obat resmi pertama di negara itu untuk mengobati Covid-19. 

Tindakan tersebut merupakan salah satu langkah tercepat melawan Covid-19 yang diambil negara itu hanya tiga hari setelah pengembang AS Gilead Sciences Inc. unit Jepang mengajukan permohonan untuk persetujuan.

Awal bulan ini, AS mengizinkan penggunaan darurat obat untuk pasien Covid-19.

Jepang melaporkan 15.777 kasus infeksi Covid-19 yang telah menewaskan 644 orang.

Pada Kamis mendatang, pemerintahan Abe juga akan membahas kemungkinan apakah akan mengakhiri sebagian status darurat nasional atau tidak.

Batasan terkait Covid-19 telah berdampak pada bisnis di negara itu. Untuk mendukung dunia usaha, otoritas provinsi di Tokyo mulai membagikan subsidi sekitar USD4.700 hingga USD9.400 pada Senin. 

Tokyo membuka pendaftaran hingga 130.000 aplikasi hingga 15 Juni dan pada Senin pagi telah menerima 68.000 permohonan dari pemilik usaha yang tutup sepanjang 16 April-6 Mei.

 

Link: https://republika.co.id/berita/qa6l4o440/atasi-krisis-covid-19-arab-saudi-naikkan-ppn-jadi-15

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement