REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Indonesia Maudy Ayunda kini tengah menempuh studi S2 di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Maudy menceritakan bahwa perkuliahan dan aktivitasnya di negara tersebut turut terimbas akibat pandemi Covid-19.
"Aku tinggal di dorm, terasa banget cabin fever-nya karena di ruangan kecil. Ada kitchen, sharing sama satu teman, beruntung sih masih ada interaksi," kata Maudy saat bincang santai di akun Instagram @milesfilms, Senin (11/5).
Cabin fever yang dia maksud adalah kondisi cemas dan jenuh akibat terlalu lama berdiam di satu tempat. Istilah yang sama juga menjadi tajuk sesi bincang santai yang menampilkan Maudy, dipandu oleh produser film Mira Lesmana.
Maudy bercerita kepada Mira dan warganet, awal Maret silam Stanford sempat dilanda kepanikan. Pasalnya, ada seorang mahasiswa yang dilaporkan sakit, meski belum terkonfirmasi sosok tersebut mengidap Covid-19 atau bukan.
Penyebab kepanikan adalah karena mahasiswa itu tinggal di asrama S1, yang seluruh fasilitasnya sangat komunal, seperti berbagi kamar dan toilet. Akibatnya, ujian akhir yang tengah berlangsung diubah menggunakan metode daring.
Perubahan kondisi membuat Maudy sedih karena dirinya merasa baru saja memulai aktivitas di kampus barunya dengan nyaman. Akibat masa karantina, dia tidak bisa mengikuti kelas dengan cara biasa, juga tidak bisa berinteraksi bebas dengan kawan-kawannya.
Sebagian kawan Maudy telah pulang ke negara bagian asalnya masing-masing. Perempuan 25 tahun itu sempat pula mempertimbangkan pulang ke Indonesia awal tahun silam, tapi urung karena terlanjur mengambil banyak kelas, sekaligus program gelar ganda.
"Kayak patah hati juga, Ramadhan yang harusnya masa kumpul-kumpul sama keluarga, sekarang Mama aku kalau telepon bisa tiba-tiba jadi emosional, nangis, kangen," ucap Maudy yang memerankan sosok Ainun muda di film 'Habibie & Ainun 3'.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
