Senin 11 May 2020 16:12 WIB

Bupati Purbalingga Luncurkan Bantuan Sosial Tunai

Bantuan yang disalurkan dan telah disiapkan diharapkan tepat sasaran.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi bantuan sosial tunai.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi bantuan sosial tunai.

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dengan didampingi Kepala Kantor Pos Purbalingga Suryo Adi Nugroho, meluncurkan program Bansos Tunai di halaman Kantor Pos Purbalingga, Senin (11/5). Peluncuran ditandai dengan penyerahan bantuan secara simbolis pada salah saorang penerima bantuan.

Menurut Bupati, Bansos Tunai yang disalurkan Kementrian Sosial, merupakan bantuan dalam bentuk tunai senilai Rp 600 ribu per KK per bulan. ''Penyalurannya dilakukan melalui Bank Himbara dan PT Pos Indonesia,'' jelasnya.

Bupati juga menyebutkan, setelah dilakukan penyaluran Bansos Tunai, juga akan dicairkan bantuan-bantuan dari pemerintah pusat lainnya yang dikeluarkan karena adanya pandemi Covid-19. Termasuk bantuan provinsi, kabupaten, dan bantuan dari Dana Desa.

''Semua bentuk bantuan yang disalurkan dan telah disiapkan diharapkan tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh penerima,'' katanya.

Kepala kantor Pos Purbalingga Suryo Adi Nugroho mengatakan, dalam program Bansos Tunai di Purbalihngga, PT Pos Indonesia menyalurkan Bansos Tunai dalam beberapa tahap. Dalam tahap ini, jumlah penerima Bansos tunai yang disalurkan melalui kantor pos ada sebanyak  22.266 penerima. ''Bansos Tunai akan disalurkan dalam 10 hari kedepan,'' katanya.

Dia juga menyebutkan, data penerima bantuan juga sudah dibagikan ke desa-desa sehingga setiap penerima sudah mengetahui akan mendapat bantuan. ''Pembayaran Bansos Tunai ini akan mengikuti protokol penanganan corona,'' katanya.

Tri Marwati (32), seorang penerima Bansos Tunai yang sehari-harinya bekerja di perusahaan rambut palsu, mengaku sangat bersyukur bisa menerima bantuan Bansos Tunai. Dia mengaku, pendapatan dari perusahaan tempatnya bekerja saat ini mengalami penurunan karena ada kebijakan libur bergantian.

''Karena masuk kerja dua hari sekali, pendapatan per bukan juga berkurang. Kebetulan sekali saya mendapat bantuan Bansos Tunai, sehingga bisa untuk meringankan biaya hidup,'' katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement