Senin 11 May 2020 15:36 WIB

Soal Kompetisi, Ini Alasan Persib Ikut Anjuran Pemerintah

Robert sadar akan ada protokol ketat mengenai standar pertandingan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi virus corona memaksa kompetisi di Indonesia terhenti. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator pun meminta saran pada klub mengenai keberlanjutan kompetisi Liga 1 2020.

Persib Bandung menjadi salah satu klub yang memilih untuk mengikuti anjuran pemerintah mengenai nasib kompetisi Liga 1 2020. Pelatih Persib, Robert Rene Alberts menyatakan, Persib punya alasan sendiri mengapa memilih mengikuti anjuran pemerintah.

"Jika saya bisa memilih, yang utama adalah mempertimbangkan apa keputusan yang diambil berdasarkan situasi kesehatan di negara ini," kata Robert, Ahad (10/5).

Selama pandemi virus corona Robert kembali ke negara asalnya di Belanda. Ia mengakui pemerintah setempat sudah mulai bisa mengatasi virus corona.

Hal ini pun membuka optimisme bagi Indonesia. Karena, menurut Robert, negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Vietnam sudah akan menggelar liga. Brunei dan Singapura virus semakin terkendali, Thailand dan Malaysia juga jumlah korban menurun. Saya rasa itu menjadi ukuran Indonesia juga bisa mengendalikan itu," kata Robert menjelaskan.

Persib memang menyiapkan skema sesuai dengan surat dari PSSI mengenai masa waspada Indonesia hingga 29 Mei. Jika masa waspada tidak diperpanjang, kompetisi akan kembali berjalan pada Juli nanti.

"Saya cukup optimistis dengan waktu tiga pekan dari hari ini sampai tanggal 28 bulan ini, pemerintah memberi sinyal positif kami bisa memulai lagi liga. Itu tentunya menjadi pilihan saya, dan juga pilihan dari semua pemain, pelatih, dan ofisial," jelas Robert.

Meski akhirnya kompetisi berjalan pun, Robert sadar akan ada protokol ketat mengenai standar pertandingan. Bahkan jika kompetisi kembali berjalan tanpa penonton.

"Tentunya kami siap mengikuti peraturan pertandingan tertutup yang artinya penonton tidak bisa datang. Itu salah satu cara untuk memulai lagi liga. Stadion kosong dan semua bisa mengikuti laga lewat televisi, karena semua laga layak disiarkan," kata Robert.

Robert berharap suporter bisa mengerti dengan situasi tersebut. Karena akhirnya tidak menutup kemungkinan stadion akan kembali dibuka dan laga akan berjalan dengan dukungan suporter langsung di stadion. "Suporter juga harus mengerti, saat kondisi sudah benar-benar terkendali, tentu stadion juga nantinya akan terbuka lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement