Senin 11 May 2020 14:04 WIB

Wuhan Laporkan Klaster Baru Penyebaran Virus Corona

Klaster baru penularan di Wuhan terjadi sebulan setelah lockdown dicabut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Seorang anak bersama wanita mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona saat melintasi trotoar di Beijing, Selasa (28/4). Kota Wuhan di Cina, yang merupakan pusat pandemi, kembali dilaporkan. tidak ada kasus virus Corona atau kematian pada hari Selasa dan rumah sakitnya tetap kosong dari pasien virus untuk hari kedua berturut-turut.
Foto: AP / Andy Wong
Seorang anak bersama wanita mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona saat melintasi trotoar di Beijing, Selasa (28/4). Kota Wuhan di Cina, yang merupakan pusat pandemi, kembali dilaporkan. tidak ada kasus virus Corona atau kematian pada hari Selasa dan rumah sakitnya tetap kosong dari pasien virus untuk hari kedua berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Wuhan kembali melaporkan klaster baru penyebaran Covid-19. Hal itu terjadi sebulan setelah Pemerintah China mencabut peraturan karantina wilayah atau lockdown di kota tersebut. 

Wuhan melaporkan lima kasus baru Covid-19. Semua warga yang terinfeksi tinggal di kompleks perumahan yang sama. “Saat ini tugas pencegahan dan pengendalian epidemi di kota masih sangat berat. Kita harus dengan tegas menahan risiko (kasus) melambung kembali,” kata otoritas kesehatan Wuhan dalam sebuah pernyataan, Senin (11/5).

Baca Juga

Semua kasus terbaru sebelumnya diklasifikasikan asimtomatis atau tanpa gejala. Hingga kini China belum mengetahui berapa banyak kasus Covid-19 asimtomatis di negaranya.

Kasus asimtomatis tak dihitung dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi. Saat ini, China memiliki 82.918 kasus Covid-19 dengan korban meninggal 4.633 jiwa. 

Sejak April lalu, kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu terus mengalami penurunan. Hal itu merupakan hasil pemindaian, pengujian, dan karantina nasional. 

Pada Jumat pekan lalu, Pemerintah China mengatakan akan secara bertahap membuka kembali bioskop, museum, dan tempat rekreasi lainnya. Kendati demikian, pembatasan jumlah pengunjung masih akan diterapkan. 

Shanghai, misalnya, telah membuka kembali tempat hiburan malam seperti diskotek. Arena bermain Disneyland di kota tersebut pun mulai beroperasi lagi, tapi dengan jumlah pengunjung yang dibatasi. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement