Ahad 10 May 2020 15:25 WIB

Harga Ayam Naik, Cabai Turun di Indramayu

Harga ayam kembali naik dalam sepekan terakhir.

Rep: lilis sri handayani/ Red: Nur Aini
Pedagang daging ayam, ilustrasi
Foto: ANTARA / ASPRILLA DWI ADHA
Pedagang daging ayam, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga ayam potong yang sempat anjlok di pasar tradisional, kini mulai kembali mengalami kenaikan. Sedangkan harga cabai, mengalami penurunan.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Ahad (10/5), harga ayam potong kini mencapai Rp 28 ribu per kg. Harga itu mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir setelah sebelumnya hanya di kisaran Rp 23 ribu per kg.

Baca Juga

‘’Naiknya bertahap sejak seminggu ini,’’ ujar salah seorang pedagang ayam potong di pasar tersebut, Sarinih.

Sarinih mengatakan, anjloknya harga ayam potong beberapa waktu yang lalu disebabkan pasokan yang cukup banyak. Sedangkan sejak seminggu terakhir, pasokan disebutnya mulai kembali normal.

‘’Kalau permintaan dari konsumennya sih cenderung stabil. Hanya pasokannya kemarin cukup banyak sehingga harganya jadi turun,’’ kata Sarinih.

Sementara itu, berbeda dengan harga ayam potong, harga sayuran terutama cabai, terus mengalami penurunan. Untuk cabai rawit merah, saat ini seharga Rp 24 ribu – Rp 25 ribu per kg. Harga tersebut masih bertahan sejak awal Ramadhan. Padahal pada pertengahan Februari 2020 lalu, harganya di kisaran Rp 90 ribu per kg.

Begitu pula dengan cabai merah lokal, yang kini hanya di kisaran Rp 16 ribu - Rp 19 ribu per kg. Pada pertengahan Februari, harganya menyentuh Rp 70 ribu per kg.

Untuk bawang putih, harganya saat ini masih stabil di kisaran Rp 35 ribu per kg. Sedangkan bawang merah, mengalami kenaikan dari Rp 32 ribu per kg kini menjadi Rp 50 ribu per kg.

Salah seorang pedagang sayuran, Opik, menjelaskan, penurunan harga cabai itu disebabkan berkurangnya permintaan dari konsumen. Sedangkan, pasokan dari petani cukup banyak.

‘’Pembelian cabai dari konsumen sekarang ini sepi,’’ tutur Opik.

Opik mengatakan, pelanggannya banyak yang berasal dari kalangan pedagang makanan di sejumlah pusat kuliner di Indramayu. Namun, para pedagang makanan itu banyak yang tutup sejak merebaknya pandemi Covid-19.

‘’Kalau konsumen rumah tangga kan belinya tidak banyak, hanya untuk kebutuhan masak mereka sendiri,’’ kata Opik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement