Jalani Diet Keto Selama Ramadhan, Bolehkah?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah

Ahad 10 May 2020 09:27 WIB

 Diet keto cukup banyak diterapkan selama Ramadhan (Foto: Ilustrasi Diet) Foto: Flickr Diet keto cukup banyak diterapkan selama Ramadhan (Foto: Ilustrasi Diet)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan menjadi kesempatan emas bagi umat muslim yang ingin mengelola kesehatan dan menurunkan berat badan. Salah satu diet yang cukup banyak diterapkan kala Ramadhan adalah diet ketogenik.

Diet keto adalah diet yang dilakukan dengan cara menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Namun apakah diet keto aman dilakukan selama puasa?

Baca Juga

Ahli diet berlisensi yang berbasis di Dubai, Racha Adib menilai bahwa diet keto tidak baik diterapkan selama Ramadhan. Umat muslim akan berpuasa selama 15-17 jam sehari, berarti mereka hanya memiliki 7-9 jam untuk makan dan tidur.

Selama waktu berbuka, setiap orang wajib memenuhi kebutuhan kalori, nutrisi serta hidrasi yang cukup. Sementara diet keto menjadikannya semakin sulit.

Racha menyontohkan, praktik umum yang dilakukan pelaku keto adalah makan tiga kurma dan minum susu. Kurma mengandung kalium dan gula rendah kalori, sementara susu mengandung kalsium, protein, dan air. Jika dikombinasikan, keduanya membantu tubuh mengembalikan energi dan hidrasi tubuh.

“Namun jika hanya kurma dan susu, itu akan menggantikan asupan makanan bergizi lainnya termasuk buah-buahan dan sayuran. Padahal di masa pandemi, buah dan sayuran penting dikonsumsi untuk kesehatan usus dan kekebalan tubuh,” kata Racha seperti dilansir Al-arabiya, Ahad (10/5).

Selain itu, dengan konsumsi biji-bijian terbatas seperti nasi gandum, roti gandum, freekeh dan bulgur (makanan Timur Tengah) juga dapat memicu gejala gastrointestinal seperti sembelit. Ketika memulai diet keto seseorang juga bisa mengalami gejala seperti mual, kram, kelelahan, mudah marah, sulit tidur dan kabut otak.

“Dengan semua reaksi yang merugikan ini, bisa disimpulkan bahwa berpuasa dengan diet keto terlalu sulit,” kata dia.

Meskipun banyak buku dan situs web mempromosikan diet keto, pada kenyataannya diet ini tidak memiliki banyak bukti ilmiah dan efek jangka panjang serta keamanannya tidak diketahui. Alih-alih melakukan perubahan drastis dengan diet keto, lebih baik mengikuti pola makan sehat yang sesuai dengan gaya hidup Anda.

"Dan ingat, diet Keto dilarang keras untuk wanita hamil dan menyusui dan penderita diabetes tipe 1. Jika Anda memutuskan untuk mengikuti diet keto, Anda perlu diawasi oleh ahli gizi dan praktisi medis," tegas Racha.