Sabtu 09 May 2020 13:24 WIB

Tanah Datar Salurkan 812 Ton Beras untuk Warga Terdampak

812 ton beras itu untuk 40.600 KK yang masing-masing dapatkan 20 kg beras

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Pekerja menurunkan beras bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk dibagikan kepada warga terdampak COVID-19
Foto: ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO
Pekerja menurunkan beras bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk dibagikan kepada warga terdampak COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar Yuhardi mengatakan pihaknya telah menyalurkan sebanyak 812 ton beras kepada warga yang terdampak bencana kemanusiaan virus corona. Yuhardi menjelaskan 812 ton beras yang mereka bagikan ini untuk 40.600 Kepala Keluarga (KK). Masing-masing KK mendapatkan jatah beras 20 kg.

"Bantuan beras ini untuk warga yang penghasilannya terdampak oleh covid-19. Misalnya pedagang di sekitar sekolah, pedagang di sekitar masjid, tukang ojek dan beberapa profesi lainnya," kata Yuhardi, Sabtu (9/5).

Bantuan beras dari Pemkab Tanah Datar ini menurut Yuhardi tidak termasuk untuk masyarakat yang telah memperoleh bantuan Program Keluarga harapan (PKH) dan program sembako.

Teknis penyerahan bantuan kepada masyarakat ini menurut Yuhardi sesuai dengan pendataan yang telah dilakukan pemerintahan nagari. Yuhardi menjelaskan pihaknya sangat hati-hati dalam pendataan supaya bantuan di saat wabah corona ini benar-benar tepat sasaran. Semula kata Yuhardi pihaknhya sempat mencoret 500 KK dari daftar penerima bantuan. Karena 500 KK tersebut dinilai tidak layak sebagai penerima seperti yang bekerja sebagai ASN. Sehingga slot 500 KK yang dicoret ini dialihkan ke warga masyarakat lain yang memang membutuhkan.

Yuhardi menjamin masyarakat penerima bantuan mendapatkan beras kualitas medium. Tapi bila ada masyarakat yang ternyata mendapatkan berras dengan kulaitas buruk atau rusak, dapat menukarkan lagi dan akan diganti dengan beras yang bagus atau kualitas medium.

"Apabila penerima bantuan menerima beras dalam keadaan rusak yakni berubah warna menjadi hitam, merah ataupun menggumpal, segera lapor ke Wali Jorong dan Wali Nagari, sehingga bisa disampaikan ke Dinas Sosial untuk ditukar ke penyedia yakninya Bulog," ujar Yuhardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement