Sabtu 09 May 2020 11:43 WIB

Bawaslu: Pembagian Bansos di Jember Dipolitisasi

Bentuk politisasinya yakni bansos ditempeli foto Bupati Jember Faida

Bupati Jember Faidah
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Bupati Jember Faidah

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Timur mencatat adanya politisasi bantuan sosial Covid-19 terjadi di Kabupaten Jember dengan penempelan gambar Bupati Jember Faida yang merupakan calon pejawat yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020.

"Sejauh ini kami menemukan politisasi bantuan sosial di Jember dengan penempelan gambar pejawat yang maju melalui jalur perseorangan di sak beras bantuan Covid-19," kata Anggota Bawaslu Jatim Divisi Humas Nur Elya Anggraini, Sabtu (9/5).

Menurutnya, Bawaslu sudah mengeluarkan surat imbauan yang diteruskan ke Bawaslu provinsi dan daerah sebagai bentuk pencegahan terjadinya politisasi bantuan di tengah pandemi Covid-19. Ia mengharapkan tidak ada kepala daerah yang memanfaatkan pemberian bantuan sosial tersebut untuk kepentingan pilkada.

"Kalau bantuan itu bersumber dari APBN atau APBD harus disampaikan kepada masyarakat dan jangan mempolitisasi bantuan seolah-oleh pemberian kepala daerah, apalagi dalam kemasan bantuan itu bergambar kepala daerah seperti yang terjadi di Jember," tuturnya.

Sebelumnya DPRD Jember melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Bulog Jember dan menemukan 3.900 kemasan karung beras bantuan sosial untuk warga yang terdampak virus Corona bergambar foto Bupati Jember Faida dan Wabup Jember A. Muqit Arief sesuai permintaan pemkab.

Bupati Jember Faida kembali maju dalam pilkada 2020 yang berpasangan dengan Dwi Arya Nugraha Oktavianto, pasangan tersebut resmi mendaftar ke KPU Jember melalui jalur perseorangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement