Jumat 08 May 2020 23:07 WIB

Belanja Sembako Online dari Rumah Lewat Aplikasi diPASAR

Belanja Sembako Online dari Rumah Lewat Aplikasi diPASAR

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meluncurkan program aplikasi 'diPASAR'. Aplikasi ini memudahkan masyarakat yang ingin belanja kebutuhan pokok khan pasar tradisional secara online disertai layanan pengiriman barang ke rumah masing-masing.

Peluncuran dihadiri oleh Menteri perdagangan Agus Suparmanto serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Umum APPSI Ferry Juliantono di Gedung Pakuan, Jumat (8/5/2020).

Ketua DPW APSSI Jabar Nandang Sudrajat menjelaskan penyelenggaraan digitalisasi pasar ini, berangkat dari tantangan dari Presiden Jokowi yang menerima jajaran pengurus DPP APPSI di Istana Negara beberapa bulan yang lalu. diPASAR adalah aplikasi pasar online diperuntukkan khusus untuk pedagang pasar rakyat dan UMKM.

"diPASAR adalah aplikasi dari pedagang, oleh pedagangan dan untuk pedagang. Ini suatu kehormatan bagi kami dan pedagang pasar di Jawa Barat," ujarnya.

Saat ini, aplikasi tersebut dapat digunakan di Kota Bandung dan secara bertahap telah terhubung dengan beberapa pasar tradisional di sekitarnya yaitu Pasar Sederhana, Pasar Cijerah, Pasar Kosambi, Pasar Ciwastra, Pasar Ujung Berung, maupun Pasar Andir.

Untuk tahap pertama, para pedagang pasar dapat menerima pembayaran digital dari pelanggan, melakukan pembayaran retribusi, hingga penjualan Payment Point Online Bank (PPOB). Sedangkan tahap kedua, aplikasi akan dilengkapi dengan kemudahan proses pemesanan ke pihak supplier (pemasok barang). 

AYO BACA : Ridwan Kamil Minta Kemendag Tes Massal Pedagang Pasar

Menurut Nandang, sistem pelayanan aplikasi ini di-setting dari setiap pesanan yang masuk ke pasar terdekat. Nantinya pesanan akan diantar ke konsumen memakai jasa antar ojeg pangkalan.

"Mudah mudahan ini, sebagai salah satu solusi bagi pedagang pasar untuk dapat meningkatkan volume transaksinya kembali yang telah turun drastis sejak merebaknya wabah corona," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai diPASAR bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital, terutama di tengah pandemi global COVID-19, agar ekonomi tetap berjalan.

Selain itu, Kang Emil menilai pasar tradisional yang bertransaksi dalam jaringan (online) ini bisa menjadi The New Normal --kondisi/hal tidak biasa yang menjadi aturan/kebiasaan baru-- khususnya bagi warga Jabar. Para pedagang pasar pun diminta untuk menyesuaikan diri dengan sistem perdagangan era 4.0 ini.

“Memang perdagangan digital ini sudah umum terjadi, tapi masih di kelompok menengah ke atas. Pasar digital ini melatih The New Normal, pasar tradisional pun harus sudah mulai melakukan yang namanya perdagangan digital,” kata Kang Emil.

“Karena itu (pasar digital) menjadi kebutuhan. Bagi mereka yang masih gaptek (gagap teknologi), tugas negara melatih, memfasilitasi supaya lini ekonomi dari pasar tradisional sampai mal juga memaksimalkan (konsep) digital,” tambahnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement