Jumat 08 May 2020 22:31 WIB

Bansos Pemerintah RI Mulai Disalurkan ke Tangsel

Kemensos sedang melakukan supervisi penyaluran tahap pertama Rp 300 ribu bagi tiap KK

Rep: Abdurrahman Rabbani / Red: Hiru Muhammad
Hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai kurang persiapan, Sabtu (18/4).
Foto: dok. Istimewa
Hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai kurang persiapan, Sabtu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN-—Kementerian sosial (Kemensos) menyerahkan bantuan Covid-19 dari Presiden Joko Widodo di Balai RW08, Jalan Kesatriaan, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (8/5). Tercatat penerima bansos Covid-19 dari Jokowi untuk masyarakat Tangsel sebanyak 75 ribu Kepala Keluarga (KK). 

“Penyaluran bantuan berupa sembako itu akan dilakukan bertahap. Jadi kita memang sudah mulai untuk yang Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Penyalurannya dilaksanakan selama tiga bulan, setiap bulan itu dua kali penyaluran dengan nilai Rp300 ribu sekali penyaluran," kata Sekjen Kemensos RI, Hartono Laras.

Secara keseluruhan jumlah penerima Bansos Presiden Jokowi mencapai 1,9 juta KK. Pencairan tahap awal dilakukan pada 20 April 2020 di Jakarta kemudian penyaluran berikutnya adalah wilayah Bodetabek. "Karena Jakarta ini PSBB-nya pertama. Setelah itu menyusul ke Bodetabek," ujarnya.

Kemensos kini sedang melakukan supervisi penyaluran tahap pertama senilai Rp 300 ribu untuk masing-masing KK di wilayah Kota Tangsel dan beberapa daerah di Bodetabek. Penyalurannya, dua minggu ke depan akan dicairkan tahap kedua senilai Rp300 ribu.

“Hari ini kami di Tangsel supervisi, cek penyaluran. Oleh karena itu, ini nanti seminggu setelah ini kita menyalurkan lagi untuk tahap kedua. Jadi dua minggu setelah ini akan ada lagi penyaluran untuk tahap kedua," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, bantuan sembako dari Presiden Jokowi akan disalurkan selama tiga bulan ke depan. Di tambah, sejumlah bantuan dari CSR perusahaan yang ada di Kota Tangsel.

"Jadi memang kita sifatnya bertahap dari masyarakatnya, di awal kita kasih kuota sekitar 250 (KK) per kelurahan. Terus ada reaksi dari masyarakat katanya enggak cukup, harusnya 750 KK. Maka sekarang pendataan terus berlanjut, karena yang terkena dampak Covid kan hari ini tidak sama," ucap Airin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement