Sabtu 09 May 2020 05:35 WIB

Tes Urine Roy Kiyoshi Positif Psikotropika

Menurut keterangan keluarga, obat yang ditemukan di kediaman Roy adalah obat tidur.

Rep: Flori Sidebang/Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Paranormal populer Roy Kiyoshi.
Foto: Antara
Paranormal populer Roy Kiyoshi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis Roy Kiyoshi terbukti positif menggunakan narkoba jenis benzodiazepin. Hal itu diketahui dari hasil tes urine Roy saat ditangkap di rumahnya di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/5).

"Pada saat kami lakukan tes urine (hasilnya) positif benzo," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/5).

Vivick mengungkapkan, saat menggeledah kediaman Roy, polisi menemukan barang bukti, yakni 21 butir psikotropika. "Barang buktinya kurang lebih 21 butir jenis psikotropika," ujar Vivick.

Meski demikian, Vivick masih enggan menjelaskan secara perinci terkait penangkapan Roy. Dia hanya menyebut, saat ini kondisi Roy sangat sehat. Bahkan, kedua orangtuanya pun telah menjenguk Roy di Mapolres Jakarta Selatan. "Nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh kapolres," kata dia.

Benzodiazepin adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan. Benzodiazepin diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu.

Benzodiazepin (BZD, BDZ, BZs), kadang disebut benzo, adalah kelas obat-obatan psikoaktif yang struktur kimianya adalah fusi dari cincin benzena dan cincin diazepine. Obat pertama golongan itu, chlordiazepoxide (Librium), ditemukan secara tidak sengaja oleh Leo Sternbach pada 1955 dan tersedia pada 1960 oleh Hoffmann-La Roche, yang sejak 1963 juga telah memasarkan benzodiazepine diazepam (valium).

Seperti diberitakan sebelumnya, Roy Kiyoshi diamankan Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Hingga kini, Roy masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Nama Roy Kiyoshi melambung setelah menjadi salah satu pembawa acara di sebuah stasiun televisi swasta. Dia juga dikenal sebagai seorang peramal lantaran memiliki kemampuan indigo.

Sahabat Roy Kiyoshi, Henry Indraguna, menyebutkan Roy mengonsumsi obat tidur karena kesulitan tidur sejak adanya kebijakan pengetatan seperti kerja dari rumah (work from home atau WFH) di tengah pandemi Covid-19.

"Permasalahannya Roy itu sejak kejadian WFH, dia enggak bisa tidur, makanya konsumsi obat tidur, itu saja tidak ada yang lain," kata Henry.

Menurut Henry, Roy mengonsumsi obat tidur baru-baru ini saja karena ada pandemi Covid-19. Selain itu, karena memiliki gangguan tidur akibat kemampuannya sebagai paranormal.

Henry mendapat kabar, Roy memiliki dokter pribadi di wilayah Jakarta Selatan untuk mengatasi gangguan tidurnya. "Dia (Roy) memang kalau namanya punya kelebihan itu agak bermasalah di tidur, jadi sering dia konsultasi dengan satu dokter di daerah Jakarta Selatan," kata Henry.

Henry mengatakan, dari keterangan keluarga bahwa obat yang ditemukan di kediaman Roy pada saat penggeledahan adalah obat tidur bukan narkoba. "Bahwa Roy Kiyoshi itu tidak ada narkoba, jadi waktu digerebek itu ditemukan obat tidur," kata Henry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement