'Pertahankan Ekonomi dan Tingkatkan Empati Harus Beriringan'

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi

Jumat 08 May 2020 19:01 WIB

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas Foto: Republika TV/Havid Al Vizki Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kondisi ekonomi global sedang mengalami fase penurunan secara drastis akibat Covid-19. Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menilai, Indonesia akan merasakan hambatan perekonomian secara drastis.

Melihat kondisi saat ini, Indonesia terbagi dalam beberapa segmen masyarakat yaitu kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Jadi, yang sangat terpukul akibat pandemi ini tidak lain merupakan masyarakat segmen kelas bawah.

"Daya beli mereka akan sangat berkurang, dan karena daya beli berkurang ya berarti kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berkurang," kata Anwar dalam kajian bertajuk Mempertahankan Ekonomi Ummat di Masa Pandemi Covid-19, Rabu (6/5).

Saat ini, kemiskinan akan meningkat dibersamai dengan tingkat kriminalitas yang sebabkan hilangnya stabilitas kehidupan masyarakat nanti. Pengelolaan ekonomi yang baik harus dilakukan sedini mungkin bagi individu keluarga.

Selain pengelolaan ekonomi yang baik bagi tiap individu keluarga, beberapa pihak seperti ojek daring, pedagang kaki lima, supir taksi dan lainnya tidak dapat bergantung ke penghasilan kesehariannya atau tidak adanya pemasukan.

Rendahnya konsumen memaksa beberapa pihak untuk tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari. Karenanya, Anwar menekankan, masyarakat harus saling membantu yang sekaligus merupakan keberhasilan kita dalam rangka meningkatkan empati.

"Kita harus tingkatkan empati kita untuk membantu mereka yang terpaksa tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup," ujar Anwar.

Lewat momentum bulan suci Ramadhan ini, tentu adanya kewajiban zakat fitrah bagi ummat Islam. Yang mana, dapat menjadi salah satu jembatan untuk saling berbagi kepada fakir miskin yang terdampak wabah Covid-19.

Ia mengingatkan, adanya peningkatan angka kemiskinan perlu dijadikan pertimbangan. Sehingga, pembagian zakat fitrah harus dikelola dan dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan selama bulan suci Ramadhan.

Anwar mengajak masyarakat untuk tidak berharap terhadap bantuan konstitusi saja karena tidak akan dapat tercakupi keseluruhan. Maka itu, adanya aksi-aksi membantu sesama yang digalangkan seperti lewat Lazismu akan membantu.

Ia menilai, masyarakat akan terbantu tanpa harus menunggu lebih lama. Dengan semangat bersama, umat Islam harus meningkatkan rasa empati terhadap sesama, baik pemerintah atau masyarakat yang terpenting saat ini kebahagiaan bersama.

"Bagaimana kita menyelamatkan jiwa, menghilangkan penderitaan daripada rakyat," kata Anwar.