Jumat 08 May 2020 18:59 WIB

Jubir: Pemeriksaan Covid 19 Saat ini Gunakan PCR dan TCM

Jubir pemerintah mengatakan sumber pemeriksaan Covid 19 saat ini dari PCR dan TCM.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19, Achmad Yurianto mengungkapkan saat ini ada dua sumber pemeriksaan untuk tes Covid 19 di Indonesia. Selain, melalui tes berbasis real time PCR, Pemerintah menambah satu jenis pemeriksaan berbasis tes cepat molekuler (TCM).

"Mulai kemarin satu laboratorium di Wisma Atlet berbasis pada tes cepat molekuler (TCM) untuk memeriksa antigen sudah kita operasionalkan, dan kita sudah mengirim spesimen untuk mengoperasionalkan lebih dari 15 mesin yang lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (8/5).

Baca Juga

Saat ini, Yurianto mengatakan, sebagian catridge untuk memeriksa sedang dikirim dan sebagian sudah diterima laboratorium dalam rangka untuk mencapai jumlah sasaran test. Sehingga data konfirmasi positif Covid 19 di Indonesia per Jumat (8/5) hari ini sebanyak 143.781 spesimen dari 103.361 pasien diperiksa dengan dua metode real time PCR dan TCM.

"Sehingga pada hari ini dua sumber pemeriksaan spesimen kita gunakan ada 143.453 spesimen kita periksa dengan real-time PCR yang selama ini sudah jalan sementara 328 spesimen kita periksa dengan tes cepat molekuler," ujar Yurianto.

Ia mengatakan, hasil positif yang kita dapatkan dari Real Time PCR sebanyak 13.026 sementara dengan menggunakan tes cepat molekuler 86 orang. "Hasil negatif 90.151 dengan RT PCR dan 98 orang dengan menggunakan TCM," ungkapnya.

Sementara, kasus orang dalam pemantauan sejak awal Maret sebanyak 244.480 orang dan sebagian besar sudah selesai pemantauan, lalu kasus PDP 29.087 orang. "Ini akan segera kita percepat pemeriksaannya dengan menggunakan dua metode yang sudah kami sebutkan diatas, kasus sembuh kasus konfirmasi akumulasi adalah 13.112 orang kasus sembuh 2 494 orang, kasus meninggal 943 orang," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement