REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sejumlah pabrik kendaraan bermotor berhenti memproduk kendaraan, namun pabrikan kendaraan tidak menghentikan aktivitas penjualannya. Mereka masih tetap melayai pelanggan setianya dengan pola yang sedikit berbeda dari sebelumnya.
"Kami banyak melayani pelanggan secara online, " kata Yusak Billy, Business Innovations and Marketing Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) di sela diskusi Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), Jumat (8/5). Menurutnya, masa pandemi Covid-19 ini akan lebih banyak digunakan pihak HPM untuk melayani konsumen. Selain penjualan juga layanan purna jual.
Hasil penjualan secara digital telah memberikan kontribusi hingga 20 persen. Angka itu jauh melebihi penjuelana sebelum masa pandemi yang hanya berada di kisaran 3 persen. Sedangkan yang 80 persen dilakukan para loyalis Honda yang sebelumnya telah dihubungi para petugas sales dari agen.
Sedangkan layanan after sales, pihaknya juga memberikan fasilitas home servis ke pelanggan. Layanan ini diberikan untuk servis rutin kendaraan. Hingga April lalu telah lebih dari 2000 kali home servis dilakukan. Program Home Service Honda saat ini didukung sebanyak 118 dealer di berbagai kota di Indonesia untuk melayani konsumen yang membutuhkan perawatan atau perbaikan mobil tanpa meninggalkan rumah masing-masing.
Pekerjaan servis yang dilakukan di rumah konsumen meliputi perawatan berkala mulai dari sampai dengan 100.000 kilometer serta perbaikan ringan seperti perbaikan karet wiper dan aki.
Untuk perbaikan dan proses perawatan berkala yang membutuhkan peralatan khusus yaitu 40.000 km, 60.000 km dan 80.000 kiloemter, Honda menyediakan layanan Pick Up Service untuk menjemput mobil pelanggan ke bengkel resmi terdekat.
Kendaraan yang paling banyak terjual sepanjang tahun ini adalah jenis Brio. Kendaraan jenis LCGC ini Maret lalu sempat memimpin penjualan di kelasnya karena harga terjangkau, model menarik dan nilai jual kembali tinggi.
Sedangkan penjualan Honda Mobilio dan BRV pihaknya memberikan kemudahan fasilitas apabila pembelian dilakukan secara online. Namun, kemudahan itu bukanlah dalam bentuk diskon, konsumen bisa menanyakannya ke diler setempat."Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk menerapkan PSBB ini," kata Billy.
Sejak diberlakukannya PSBB, hasil penjualan retail Honda hanya 1855 unit, turun 82 persen dibanding April tahun lalu. Akumulasi Januari hingga April 2020 37.033 unit. Terkait dengan rencana penyelenggaraan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2020, pihaknya belum bisa memastikan keikutsertaan dalam pameran tersebut. "Kita masih lihat perkembangannya nanti," kata Billy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
