Jumat 08 May 2020 10:50 WIB

Bupati Bogor Siapkan Modal Hadapi Pandemi

Modal yang disiapkan berupa modal materi dan modal sosial.

Rep: Nugroho Habibie/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Bogor Ade Yasin (kiri) menyerahkan bantuan sosial beras kepada Kepala Desa Karehkel, Leuwiliang saat penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat Kabupaten Bogor di Gudang Bulog, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Bupati Bogor Ade Yasin (kiri) menyerahkan bantuan sosial beras kepada Kepala Desa Karehkel, Leuwiliang saat penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat Kabupaten Bogor di Gudang Bulog, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengungkapkan ada dua modal yang harus disiapkannya untuk menghadapi pandemi Covid-19. Yakni modal materi dan modal sosial.

Ade menjelaskan, Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah mempersiapkan modal materi melalui realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor 2020. Khusus penanganan pandemi Covid-19, setidaknya Pemkab Bogor telah menganggarkan Rp 384 miliar.

Baca Juga

Jumlah itu, terbagi menjadi tiga pos anggaran. Rinciannya, sebanyak Rp 4 miliar untuk penanganan dampak ekonomi, Rp 191 miliar untuk penanganan kesehatan dan menunjang pejuang medis, dan Rp 189 miliar untuk bantuan sosial.

Ade menambahkan, Pemkab Bogor juga telah menganggarkan Rp 93 miliar untuk penanganan pascabencana alam di Kecamatan, Sukajaya, Cigudeg, Nanggung dan Jasinga. Jika ditotal, Pemkab Bogor menggelontorkan Rp 477 miliar penanganan bencana Covid-19 dan bencana alam.

 

"Pendistribusian bantuan sosial masyarakat terdampak Covid-19 akan terus berjalan selama tiga bulan ke depan," kata Ade melalui pesan singkatnya, Jumat (8/5).

Ade menekankan, bantuan yang disalurkan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten diperuntukkan bagi Rumah Tangga Miskin (RTM). Karena itu, Ade meminta, masyarakat yang masih mampu namun terdata untuk tidak menerima bantuan tersebut.

"Ukurannya sederhana saja, kalau anda masih bisa membeli kuota internet, masih punya handphone bagus dan punya bekal makanan yang layak, berarti anda belum berhak menerima bantuan," jelasnya.

Selain itu, Ade mengapresiasi kelompok maupun individu yang membantu pemerintah melalui sumbangan berupa alat pelindung diri (APD) maupun logistik. Dia menyatakan, rasa terimakasih kepada masyarakat yang telah membantu untuk menyalurkan logistik.

"Segala tindakan baik dalam rangka melawan penularan Covid-19 ini adalah bagian dari cinta Tanah Air dan aksi bela negara," jelas dia.

Sementara untuk modal sosial, Ade meyakini, masyarakat Bogor memiliki kebaikan hati dan kepedulian sosial yang cukup tinggi. Di tengah pandemi, Ade berharap, masyarakat Bogor tetap menjunjung tinggi sikap gotong royong dan saling membantu. "Oleh karena itu, kita semua harus tetap berpegangan erat menjadikan daerah kita lolos dari babak krisis ini," tegas dia.

Masyarakat yang telah memberikan bantuan, Ade mendoakan, rizki mereka dapat bertambah. Namun, bila belum dapat membantu secara materi, Ade meminta, masyarakat juga mau mendoakan agar pandemi secara berakhir. "Kalau anda bisa melakukan keduanya, anda patut disebut orang berhati mulia," kata dia.

Meskipun demikian, Ade tak menapik adanya masyarakat yang tak memiliki kesadaran dalam melawan pandemi. Dia mengakui, masih terdapat masyarakat yang hanya memberi kritik tanpa berkontribusi apapun. Karena itu, dia berharap, masyarakat dapat secara sadar untuk saling membantu.

"Saya ingin mengatakan bahwa semangat gotong royong, saling membantu, dan saling mendukung itu adalah karakter yang bisa membawa kita keluar sebagai pemenang (mengatasi pandemi)," tegas dia.

N Nugroho Habibi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement