Jumat 08 May 2020 10:12 WIB

Kasus Covid-19 di AS Capai 1,2 Juta, Kematian Bertambah

Angka kematian bertambah 2.495 menjadi 73.297 orang.

Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat, Selasa (28/4). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Kamis (7/5) melaporkan data terbaru mengenai virus corona, yakni 1.219.066 kasus. Jumlah itu bertambah 25.253 kasus dari jumlah sebelumnya.
Foto: Ashlee Rezin Garcia/Chicago Sun-Times via AP
Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat, Selasa (28/4). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Kamis (7/5) melaporkan data terbaru mengenai virus corona, yakni 1.219.066 kasus. Jumlah itu bertambah 25.253 kasus dari jumlah sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Kamis (7/5) melaporkan data terbaru mengenai virus corona, yakni 1.219.066 kasus. Jumlah itu bertambah 25.253 kasus dari jumlah sebelumnya.

Menurut badan tersebut, angka kematian juga bertambah 2.495 menjadi 73.297 kematian secara keseluruhan. 

CDC melaporkan jumlah kasus penyakit pernapasan Covid-19, yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, pada 6 Mei pukul 16.00 ET, dibandingkan jumlah sehari sebelumnya. Angka CDCbelum tentu mewakili laporan kasus di setiap negara bagian.

China dan AS telah berselisih mengenai asal-usul pandemi yang menginfeksi 3,71 juta dan membunuh lebih dari 258 ribu orang secara global. AS menuduh China menyembunyikan informasi tentang virus tersebut.

Atas pernyataan itu, Pemerintah China dan Kedutaan Besar China di Washington belum merilis komentar resmi. Presiden AS Donald Trump justru menyatakan kedua negara berada dalam tahapan yang sangat besar.

"Kami berada di tengah-tengah beberapa hal yang sangat besar. Jadi saya tidak ingin membicarakan hal itu sekarang," ujar Trump dalam pertemuan media, Rabu.

Trump melaporkan sekitar satu atau dua pekan berikutnya akan menjadi jawaban tentang pemenuhan kewajiban China terhadap kesepakatan perdagangan Fase 1. Perjanjian ini telah ditandatangani kedua negara pada Januari sebelum virus corona menyebar secara global.

Presiden AS ini menyatakan sedang mengawasi dengan seksama atas pemenuhan kesepakatan yang akan dilakukan China. Beijing berkomitmen untuk meningkatkan pembelian barang Washington di bawah kesepakatan perdagangan.

China seharusnya membeli banyak produk pertanian AS. Akan tetapi masih menjadi tanda tanya bagi Trump tentang keputusan China untuk memenuhi komitmen kesepakatan pada barang pertanian, manufaktur, dan jasa AS. "Saya akan dapat melaporkan sekitar satu atau dua pekan untuk, tidak hanya dengan petani, tetapi dengan banyak industri lain juga," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement