Idul Fitri di UEA Diprediksi Jatuh pada 24 Mei

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 08 May 2020 07:56 WIB

Idul Fitri di UEA Diprediksi Jatuh pada 24 Mei. Foto: republika Idul Fitri di UEA Diprediksi Jatuh pada 24 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Idul Fitri 1441 Hijriyah diperkirakan bertepatan dengan hari Ahad, 24 Mei 2020. Hal ini disampaikan seorang ahli astronomi pada Gulf News.

Ebrahim Al Jarwan seorang Pengawas Umum di Planetarium Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA) menjelaskan, berdasarkan perhitungan astronomi, seseorang dapat mengetahui waktu tanggal dan bulan pada kalender Islam (Hijriyah). Ramadhan 1441 Hijriyah dimulai pada Jumat, 24 April 2020.

Baca Juga

Menurut Al Jarwan, Idul Fitri kemungkinan besar akan bertepatan dengan Ahad, 24 Mei 2020. Bulan baru untuk bulan Syawal 1441 Hijriyah akan jatuh pada 22 Mei 2020 setelah matahari terbenam, tetapi tidak akan terlihat dengan mata telanjang.

"Jadi menurut perhitungan saya, kita akan dapat melihat bulan baru di UEA pada Sabtu, 23 Mei 2020. Ini berarti hari pertama Idul Fitri akan jatuh pada 24 Mei 2020, pada hari Ahad," kata Al Jarwan, dilansir dari Gulf News, Jumat (8/4).

Idul Fitri menandai akhir Ramadhan, itu adalah hari perayaan selama tiga hari yang ditandai dengan hari libur umum di UEA. Karyawan lintas sektor swasta dan publik ditetapkan untuk mendapatkan tiga hari libur saat Idul Fitri berdasarkan kalender liburan terpadu.

Jika Idul Fitri jatuh pada Ahad (24 Mei 2020), masyarakat akan mendapatkan libur selama lima hari mulai dari Sabtu (bila dapat libur akhir pekan), Ahad (Idul Fitri), Senin, Selasa dan Rabu. Biasanya untuk akhir pekan yang panjang, penduduk UEA menghabiskan waktu dengan bepergian ke tujuan terdekat atau menikmati waktu mereka dengan berbelanja di UEA.

Mereka juga biasa mengunjungi tempat-tempat dengan teman dan keluarga saat libur akhir pekan yang panjang. Tapi pandemi virus corona atau Covid-19 dapat mengubah kebiasaan ini pada 2020.

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan manusia secara global dan praktik keagamaan pada 2020. Paskah dirayakan di rumah dan misa dilakukan secara daring. Sementara orang-orang memakai masker wajah untuk melindungi diri dari penyebaran Covid-19.