Jumat 08 May 2020 06:22 WIB

Covid-19, Saudi Mulai Lakukan Langkah Penghematan

Saudi menghindari pemotongan gaji dan mengurangi proyek.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Friska Yolandha
Suasana karantina wilayah atau lockdown akibat virus corona di Provinsi Qatif, Arab Saudi. Ekonom dari Al Rajhi, Mazen Al-Sudairy mengatakan, saat ini Arab Saudi akan terus melakukan berbagai langkah penghematan karena ekonomi yang sempat jatuh. Termasuk, penurunan harga minyak. 
Foto: Saudi Gazette
Suasana karantina wilayah atau lockdown akibat virus corona di Provinsi Qatif, Arab Saudi. Ekonom dari Al Rajhi, Mazen Al-Sudairy mengatakan, saat ini Arab Saudi akan terus melakukan berbagai langkah penghematan karena ekonomi yang sempat jatuh. Termasuk, penurunan harga minyak. 

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Ekonom dari Al Rajhi, Mazen Al-Sudairy mengatakan, saat ini Arab Saudi akan terus melakukan berbagai langkah penghematan karena ekonomi yang sempat jatuh. Termasuk, penurunan harga minyak. 

Mengutip Saudigazzete, Kamis (7/5) Dia memuji langkah rasionalisasi besar-besaran Saudi. Utamanya terkait pengurangan belanja modal dari 240 miliar riyal menjadi 143 miliar riyal. Pengurangan itu ia nilai akan terus berlanjut, mengingat Covid-19 yang masih belum bisa ditebak akhirnya. 

Baca Juga

Al-Sudairy melanjutkan, masalah dalam anggaran Saudi adalah bagian penting dan dinilai tidak fleksibel. Bahkan, ia sebut cukup sulit untuk memotongnya.

Khusus alokasi anggaran untuk gaji di Kerajaan, telah memakan jumlah sekitar 504 miliar riyal. Tentu hal itu akan berdampak pada harga minyak per barel yang menjadi 55 dolar AS, jika pendapatan minyak hanya digunakan untuk pembayaran gaji.

Al-Sudairy menekankan agar Kerajaan tertarik pada kesejahteraan warga dengan memastikan bahwa tidak ada karyawan Saudi yang diberhentikan dari pekerjaannya, terlebih dalam situasi ekonomi yang sulit.  Dalam perspektif ini, kata dia, pengurangan dapat terjadi di beberapa tunjangan tetapi tidak pada gaji pokok.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa Kerajaan telah tertarik untuk mempertahankan kohesi masyarakat dengan memastikan tenaga kerja Saudi tidak terpengaruh oleh krisis. Bahkan menurut dia, Saudi juga telah tertarik untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempertahankan proporsi kelas menengah dalam masyarakat, dengan menurunkan jumlah orang miskin di masyarakat.

Oleh sebab itu Al-Sudairy menegaskan, karyawan pada akhirnya adalah konsumen, dan oleh karena itu gaji mereka tidak boleh terpengaruh. Sehingga, ia menyarankan bahwa anggaran yang mungkin dapat dihapus dapat berupa alokasi untuk proyek-proyek yang tidak signifikan, atau pengeluaran seperti tunjangan perjalanan dan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement