Jumat 08 May 2020 00:50 WIB

Tompi dan Ridho Slank Jadi Mentor Kelas Musik Online

Kelas musik online ini terbuka untuk musisi jalanan terdampak Covid-19.

Penyanyi Tompi akan menjadi salah satu mentor kelas musik daring dalam kegiatan Ngamen dari Rumah yang dihelat Kemenparekraf/Baparekraf.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Penyanyi Tompi akan menjadi salah satu mentor kelas musik daring dalam kegiatan Ngamen dari Rumah yang dihelat Kemenparekraf/Baparekraf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuliah musik online dalam kegiatan Ngamen dari Rumah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ) akan menghadirkan Tompi dan Ridho 'Slank' sebagai mentor. Kelas tersebut akan berlangsung pada 13 hingga 31 Mei 2020.

"Ridho Hafiedz akan mengisi kuliah musik dengan tema 'Konsistensi Karya Musik' pada 16 Mei," kata Plt Direktur Industri Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf/Baparekraf Mohammad Amin dalam keterangannya, Kamis.

Baca Juga

Sehari setelahnya, menurut Amin, giliran Tompi yang akan mengisi kuliah musik. Tompi akan mengulas tema 'Musik Sebagai Gerakan Perubahan Sosial'.

Ngamen dari Rumah adalah acara yang ditujukan untuk memfasilitasi 200 musisi jalanan terdampak Covid-19 untuk tampil di panggung online. Selain Tompi dan Ridho ‘Slank’, musisi Anto Baret juga akan menjadi pembicara yang mengangkat tema "Jalanan dan Cerita, Catatan Kilas Balik KPJ 38 Tahun" serta Mohammad Amin yang juga dikenal sebagai etnomusikologi akan mengisi kuliah online dengan tema "Musisi Jalanan, Instrumen Etnik, dan World Music".

Musisi yang tertarik untuk tampil di acara ini dapat mengisi biodata secara daring melalui tautan https://tinyurl.com/ngamendarirumah. Setelah mendaftar, para musisi diharuskan mengunggah video kreatif ngamen dari rumah pada periode 8-14 Mei 2020 di Instagram dengan menyertakan tanda pagar #kemenparekraf #ngamendarirumah #ngabuburitdirumahaja #stayproductive dan #indonesiacreative.

"Nanti dilakukan proses kurasi untuk memilih 200 peserta," kata Amin.

Video hasil kreasi 200 musisi tersebut akan ditayangkan di Instagram, Facebook, dan Youtube dengan tagar yang terhubung dengan media sosial Kemenparekraf, GoPay, dan Institut Musik Jalanan. Video musisi jalanan yang sudah melalui tahap kurasi juga akan ditayangkan melalui IGTV @institutmusikjalanan pada 29-31 Mei 2020.

Musisi yang terkurasi akan mendapat stimulus dari Kemenparekraf. Selain itu, mereka juga akan diberikan kesempatan untuk tampil secara live online pada 13,14,19, dan 20 Mei 2020.

Sementara itu, Live Online bersama figur publik akan dilaksanakan pada 15,16,17, 21, dan 22 Mei 2020. Live online akan ditayangkan di Instagram Institut Musik Jalanan dan Kemenparekraf pada pukul 15.30-17.30 WIB.

GoPay sebagai pendukung acara ini nantinya akan menyediakan QR Code yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memberi apresiasi kepada musisi jalanan.

"Di semua kegiatan dan video yang diunggah akan terdapat QR Code dari GoPay Indonesia, di mana masyarakat dapat berpartisipasi memberikan apresiasinya bagi mereka para musisi jalanan. Hasil pengumpulan apresiasi melalui QR code akan disumbangkan melalui GoPay bagi musisi jalanan lagi," kata Andi Malewa, Ketua Institut Musik Jalanan.

Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Joshua Simanjuntak sebelumnya mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada hampir semua profesi/pekerja di bidang kreatif. Salah satu subsektor kreatif yang terdampak adalah para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan.

"Yang pasti kegiatan ini akan sangat menarik untuk mengisi waktu kala menjelang berbuka puasa dan bagi masyarakat selain dapat menikmati hiburan dari para musisi, juga dapat memberikan apresiasi melalui QR Code dan kegiatan ini akan memberikan ruang bagi musisi-musisi jalanan berbakat untuk mendapat apresiasi yang lebih luas dari masyarakat Indonesia," kata Joshua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement