Kamis 07 May 2020 19:01 WIB

Virus Corona Ditemukan Menginfeksi Cerpelai di Belanda

Cerpelai di dua peternakan di Belanda terinfeksi virus corona.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Reiny Dwinanda
Peternakan di Belanda yang ditutup setelah ditemukannya cerpelai yang terinfeksi virus corona.
Foto: EPA
Peternakan di Belanda yang ditutup setelah ditemukannya cerpelai yang terinfeksi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Seekor mink atau cerpelai dari dua peternakan di Belanda dilaporkan positif terpapar virus corona tipe baru. Hal tersebut menambah panjang daftar infeksi virus penyebab Covid-19 itu terhadap hewan setelah sebelumnya singa, harimau, anjing, dan kucing.

Tenaga medis melakukan tes Covid-19 terhadap kedua hewan tersebut pada pekan lalu. Otoritas Belanda meyakini cerpelai itu terpapar virus corona setelah melakukan kontak salah seorang pekerja. Peternakan itu saat ini tengah dikarantina.

Baca Juga

"Virus corona bisa menjadi "bencana" bagi satwa liar yang terancam punah dan kita harus bertindak sekarang guna melindungi mereka," kata dr Peta Hitchens dari University of Melbourne, dikutip laman Times Now News, Kamis (7/5)

Kendati demikian, Hitchens menilai, paparan Covid-19 terhadap hewan bukanlah hal yang mengherankan. Dia mengungkapkan bahwa sedikitnya 16 mamalia terinfeksi pada 2003 lalu akibat penyebaran virus corona yang menyebabkan sindrom pernapasan akut parah (SARS).

Hewan-hewan itu termasuk musang, kelelawar buah, beberapa spesies kelelawar tapal kuda, rubah merah, babi hutan, anjing, dan kucing. Hitchens menyarankan agar ada regulasi menyeluruh terhadap perdagangan satwa liar.

Hitchens mengatakan, diperlukan juga perlindungan ekosistem mengingat perambahan dan perusakan hutan oleh manusia telah menghasilkan peningkatan interaksi dengan hewan liar. Anggota organisasi hak asasi hewan ini mengaku telah menyurati kementerian terkait untuk meminta agar peternakan tersebut segera ditutup.

Dia meminta pemerintah agar paling tidak mengizinkan operasional peternakan empat tahun lagi. Menurutnya, eksploitasi terhadap hewan itu menimbulkan kerugian bagi manusia dan hewan itu sendiri.

Sebelumnya, otoritas Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa satu ekor harimau di Kebun Binatang Bronx, New York, dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Harimau Melayu berusia empat tahun bernama Nadia itu diyakini telah tertular virus corona dari seorang karyawan kebun binatang yang belum menunjukkan gejala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement