REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Gas kimia yang bocor dari sebuah pabrik industri di selatan india membuat sejumlah orang kesulitan bernapas dan pingsan di tengah jalan. Insiden ini mengakibatkan setidaknya delapan orang meninggal dunia dan hampir 1.000 orang sesak napas.
Kamis (7/5) Administrator Vinay Chand mengatakan sejumlah orang pingsan di tengah jalan telah dilarikan ke rumah sakit kota Vishakhapatnam, Negara Bagian Andhara Pradesh. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun salah satu dari delapan korban tewas.
Komisioner polisi R.K Meena mengatakan salah satu orang meninggal jatuh di sebuah desa saat lari dari pabrik. Satu orang meninggal setelah lompat dari lantai dua rumahnya untuk melarikan diri dari gas dan sisanya meninggal di rumah sakit.
Ia menambahkan hampir 100 orang yang sedang dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil. Meena menegaskan kebocoran gas sudah ditutup dan udara sudah bersih.
Gas kimiawi sistentis yakni styrene bocor dari pabrik LG Polymers. Chand mengatakan insiden ini terjadi saat para pegawai pabrik ingin memulai lagi produksi setelah sempat dihentikan selama karantina nasional untuk memutus rantai penularan virus corona.
Chad menambahkan gas bocor setelah terjadi kebakaran yang kini sudah dipadamkan. Ia mengatakan hampir 1.000 orang yang berada di sekitar tiga kilometer dari pabrik mengeluh kesulitan bernapas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
