Kamis 07 May 2020 07:02 WIB

Gedung Putih Frustrasi Hubungan AS dengan China

Sekretaris Gedung Putih menyatakan hubungan dengan China membawa frustrasi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Presiden Donald Trump berbicara kepada gugus tugas virus korona di Rose Garden Gedung Putih, Washington DC, AS, Ahad (29/3). Sekretaris Gedung Putih menyatakan hubungan dengan China membawa frustrasi. Ilustrasi.
Foto: AP / Patrick Semansky
Presiden Donald Trump berbicara kepada gugus tugas virus korona di Rose Garden Gedung Putih, Washington DC, AS, Ahad (29/3). Sekretaris Gedung Putih menyatakan hubungan dengan China membawa frustrasi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany menyatakan hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China membawa kekecewaan dan rasa frustrasi. Pernyataan ini menyoroti keretakan antara Washington dan Beijing akibat penyebaran virus corona.

"Sekarang ini adalah hubungan kekecewaan dan frustrasi," kata McEnany menuduh China menyembunyikan informasi tentang virus tersebut, Rabu (6/5). Pernyataan serupa juga telah ditekankan berkali-kali oleh Presiden AS Donald Trump sehingga membuat China meradang.

Baca Juga

China dan AS telah berselisih mengenai asal-usul pandemi yang menginfeksi 3,71 juta dan membunuh lebih dari 258 ribu orang secara global. "Presiden mengatakan betapa frustrasinya dia pada beberapa keputusan China yang membahayakan nyawa orang Amerika," ujar McEnany.

Atas pernyataan itu, Pemerintah China dan Kedutaan Besar China di Washington belum merilis komentar resmi. Trump justru menyatakan kedua negara berada dalam tahapan yang sangat besar.

"Kami berada di tengah-tengah beberapa hal yang sangat besar. Jadi saya tidak ingin membicarakan hal itu sekarang," ujar Trump dalam pertemuan media, Rabu.

Trump melaporkan sekitar satu atau dua pekan berikutnya akan menjadi jawaban tentang pemenuhan kewajiban China terhadap kesepakatan perdagangan Fase 1. Perjanjian ini telah ditandatangani kedua negara pada Januari sebelum virus corona menyebar secara global.

Presiden AS ini menyatakan sedang mengawasi dengan seksama atas pemenuhan kesepakatan yang akan dilakukan China. Beijing berkomitmen untuk meningkatkan pembelian barang Washington di bawah kesepakatan perdagangan.

China seharusnya membeli banyak produk pertanian AS. Akan tetapi masih menjadi tanda tanya bagi Trump tentang keputusan China untuk memenuhi komitmen kesepakatan pada barang pertanian, manufaktur, dan jasa AS. "Saya akan dapat melaporkan sekitar satu atau dua pekan untuk, tidak hanya dengan petani, tetapi dengan banyak industri lain juga," katanya.

Kesepakatan perdagangan Fase 1 ini menempatkan China pada persetujuan untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS dari baseline 2017 sebesar 200 miliar dolar AS selama dua tahun. Ini berbentuk sekitar 77 miliar dolar AS peningkatan pembelian pada tahun pertama dan 123 miliar dolar AS pada tahun kedua.

Washington telah berjanji untuk memulai perundingan dengan Beijing mengenai kesepakatan perdagangan Fase 2. Perundingan tersebut akan menangani subsidi pemerintah dan masalah transfer teknologi yang lebih sulit.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement