Kamis 07 May 2020 05:14 WIB

Otak Putar Ulang Pengalaman Harian Saat Tertidur

Otak mengkonversi ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang saat tertidur.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Tidur (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Baru-baru ini sebuah penelitian menguatkan anggapan otak yang sibuk mengatur ingatan kala tertidur. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa otak memang memutar ulang pengalaman harian selama proses tidur. Hal itu menjadi bagian integral dalam proses ingatan.

"Itu dilakukan dengan memperkuat koneksi di jalur melalui hippocampus yang terjadi untuk menghubungkan daerah-daerah neokortikal," ujar peneliti senior di NeuroPace dan rekan penelitian itu, Beata Jarosiewiczseperti dilansir Gizmodo, Rabu (6/5).

Baca Juga

Dalam penelitian itu juga disebut, otak mengkonversi ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang saat tertidur. Sejauh ini, para ilmuan menyebut proses itu sebagai konsolidasi memori.

Disebut bahwa ada banyak bagian otak yang bergerak dalam hipotesis tersebut. Namun, dua bagian yang paling terlibat adalah hippocampus dan neocortex. Hippocampus bertanggung jawab untuk belajar dan mengingat meski kekuatan sinaptiknya berubah dengan cepat.

Sedangkan Neocortex, menjadikannya tempat yang dapat diandalkan untuk menyimpan ingatan jangka Panjang. Sederhananya, konsolidasi memori adalah suatu proses di mana hippocampus memberikan memori yang baru terbentuk ke neocortex yang lebih lambat belajar, dan kurang rentan terhadap kehilangan data.

"Kemudian, hippocampus dapat mengaktifkan kembali neuron neokortikal yang terlibat dalam memproses semua komponen dari peristiwa asli, dan reaktivasi mereka dialami sebagai memori," ungkap Beata.

Selama proses tidur atau istirahat, aktivasi berulang dari pengalaman baru diyakini mengonsolidasikan memori yang ada. Untuk lebih menguatkannya, secara bertahap ada masukan secara sinergis ke dalam basis pengetahuan yang ada di neokorteks, tanpa mengganggu informasi yang sudah ada di sana.

Penelitian dalam bentuk makalah itu, telah diterbitkan di Cell Reports. Dalam penelitian itu telah dilakukan pada hewan sebelumnya, meski yang studi pertama dilakukan pada otak manusia.

"Pemutaran memori telah banyak dijelaskan pada hewan," kata Jarosiewicz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement