Kamis 07 May 2020 01:45 WIB

Sejumlah Anggota Garda Revolusi Iran Dibunuh

Sejumlah pria bersenjata membunuh anggota Garda Revolusi Iran.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
TIga  Anggota Garda Revolusi Iran Dibunuh. Foto: Ilustrasi Penembakan.
Foto: Pixabay
TIga Anggota Garda Revolusi Iran Dibunuh. Foto: Ilustrasi Penembakan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Sejumlah pria bersenjata tak dikenal membunuh tiga anggota anggota Garda Revolusi Iran dalam tembak-menembak di daerah Kurdi. Ketiga korban tewas teridentifikasi sebagai Kolonel Shakiba Salimi, Jafar Nezampour dan Mohammad Shokri. Namun ketiganya, juga sempat membunuh beberapa kontrarevolusi dalam pertempuran dekat kota Kurdi Divandarreh.

Dalam laporan yang dilansir Arabnews, sebelumnya pada bulan Juli, militan Kurdi membunuh tiga anggota penjaga di barat laut negara itu. Perbatasan timur Iran juga menjadi tempat bentrokan sesekali dengan gerilyawan Baluch. Serangan itu terjadi pada saat Teheran menghadapi wabah Covid-19.

Baca Juga

Pada Selasa (5/5) Iran mengumumkan bahwa infeksi Covid-19 yang dipastikan telah mencapai hampir 100.000 di negara itu ketika kasus baru kembali terjadi setelah penurunan singkat dalam beberapa hari terakhir.  "Jumlah infeksi yang dikonfirmasi dengan penyakit ini sekarang mendekati 100.000," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour, dikutip dari Arabnews, Rabu (6/5).

Jahanpour mengaku total kematian akibat Covid-19 di Iran mencapai 6.340 kematian hingga saat ini. Kemudian sebanyak 1.323 orang lainnya dinyatakan positif virus selama periode yang sama. Sehingga jumlah keseluruhan menjadi 99.970. "Dua pertiga dari kasus baru adalah pasien rawat jalan" atau anggota keluarga yang terinfeksi," kata Jahanpour.

Iran telah membuka kembali masjid-masjid di beberapa bagian negara yang dianggap berisiko rendah dari virus tersebut setelah mengizinkan pembukaan kembali bisnis secara bertahap sejak 11 April. Negara ini menggunakan sistem kode warna putih untuk bagian-bagian negara yang berisiko rendah. Kemudian kuning untuk zona berisiko menengah dan merah untuk daerah berisiko tinggi.

Provinsi selatan seperti Sistan dan Baluchistan, Hormozgan, Fars dan Bushehr memiliki wilayah paling putih. Provinsi-provinsi lain sebagian besar masih berwarna kuning, sementara Qom, pusat virus di Iran, berwarna merah dengan "tren peningkatan" infeksi baru. Pejabat kementerian telah memperingatkan bahwa suatu daerah yang putih, tidak berarti normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement