LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Ada cerita menarik dari bek muda Persib, Mario Jardel. Ternyata pemain asal Bogor ini awalnya berposisi sebagai seorang striker. Namun di tengah perjalanan, posisi bek kanan menjadi perannya hingga saat ini.
Sedianya, pemain muda didikan Diklat Persib ini sempat bercita-cita bisa seperti striker asal Brasil, Mario Jardel Almeida Ribeiro. Hal itu terlihat dalam nama yang diberikan orang tuanya saat lahir.
Jardel juga mengakui, tugas sebagai pencetak gol sempat Jardel rasakan saat masih berlatih di sekolah sepak bola (SSB) di kampung halamannya. Selain striker, ia pun pernah bertugas sebagai bek tengah hingga akhirnya menjadi bek kanan seperti saat ini.
Jardel mengakui perubahan posisi itu tak lepas dari peran para pelatihnya yang melihat potensi sang pemain. Jardel yang masih merintis karier di dunia sepak bola saat itu menikmati berbagai peran dan merasa cocok sebagai bek kanan hingga sekarang.
"Waktu SMP pertamanya sih. Jadi dulu coba-coba jadi pemain belakang, terus kata pelatih waktu itu kamu cocok main di bek. Sebelumnya menjadi bek tengah. Karena postur badannya kurang ideal posisi itu, jadi lebih memilih jadi bek kanan," kata Jardel dinukil Ayobandung.com dari laman resmi klub, Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, pemain belakang atau depan memiliki peran masing-masing karena sepak bola adalah tim. Saat menjadi striker, selain harus mencetak gol juga tetap membantu pertahanan. Sebaliknya, pemain belakang harus bertahan dan bantu menyerang. Setiap posisi, kata Jardel, mempunyai kelebihan masing-masing.
AYO BACA : Dikontrak Hingga 2021, Mario Jardel Siap Bersaing di Persib
"Banyak yang bilang, enak jadi striker karena mencetak gol dan dipuji, jarang untuk pemain belakang. Tapi, saya sih tidak terlalu mementingkan hal itu, yang terpenting tampil maksimal sesuai tugas dan tim menang. Posisi mana pun sama, karena untuk tim," ujarnya.
Namun Jardel patut bersyukur. Kini dengan posisi bek kanan, dirinya berhasil debut bersama tim senior, Persib Bandung. Program latihan mandirinya bersama Persib Bandung pun sudah masuk pekan keenam. Jardel bersyukur, sebagai pemain muda sejauh ini program latihan mandiri berjalan lancar.
Sejak pekan pertama hingga kelima, ia mengaku tak mengalami kendala. Jajaran pelatih yang rutin melakukan komunikasi membuatnya terbantu dan bisa menjalankan program latihan sesuai instruksi.
"Alhamdulillah lancar hingga saat ini. Pelatih bantu menjelaskan semua program supaya pemain bisa melaksanakan. Jadi sangat terbantu," kata Jardel.
Pelaksanaan program latihan juga bisa disesuaikan dengan waktu ibadah puasa Ramadan. Biasanya pemilik nomor punggung 66 ini melakukannya sambil menunggu waktu berbuka puasa.
"Latihannya jadi lebih seru, sambil ngabuburit terasa tidak berat walau intensitas meningkat di minggu ini," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
