Rabu 06 May 2020 19:05 WIB

Warga Saudi Ajukan 542 Kontrak Pernikahan Online

Pengajuan kontrak pernikahan online jadi cara bagi yang ingin menikah di Saudi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Warga Saudi Ajukan 542 Kontrak Pernikahan Online.
Foto: prlog.org
Warga Saudi Ajukan 542 Kontrak Pernikahan Online.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kehakiman Arab Saudi menyatakan 542 kontrak pernikahan online telah diajukan melalui portal Najiz semenjak penangguhan pengajuan pernikahan offline pada 16 Maret lalu. 

Portal Najiz dari Kementerian Kehakiman Saudi menawarkan kontrak pernikahan online. Ini menjadi wadah bagi pasangan di Riyadh yang ingin mengikat ikatan di tengah pengaturan lockdown akibat pandemi covid-19.

Baca Juga

Salah satu pasangan pernikahan, Abdul Aziz Mohammed menyambut langkah ini. Dia menganggap kontrak pernikahannya sudah cukup sebagai perayaan pernikahan dan berencana untuk pindah dengan istri barunya segera.

"Kami tidak berencana mengadakan pernikahan besar, dan ini membuatnya lebih mudah bagi kita semua. Uang yang akan kita keluarkan untuk pernikahan bisa menjadi tabungan, dan tidak ada yang akan berisiko terkena virus dari pesta kami," kata dia, dilansir di Arab News, Selasa (5/5).

Layanan ini bertujuan mempercepat proses dengan memfasilitasi penyelesaian prosedur pernikahan. Hal ini juga memungkinkan pengguna memeriksa pemeriksaan medis online.

Portal ini juga memberi penerima manfaat kemampuan untuk membuat janji secara elektronik, menyiapkan data kontrak, dan meninjau kondisi sebelum penunjukan. "Kami berdua sepakat dapat selalu merayakan hari ulang tahun pertama kami," ucap Mohammed.

Namun, mereka yang ingin merayakan pernikahan dengan pesta dan pertemuan harus menunggu lebih lama. Hal ini karena belum ditemukannya obat untuk virus corona.

Calon pengantin perempuan dan mahasiswa, Reem H juga tidak mau mengambil risiko dengan virus ini, sehingga ia menunda semua perayaan sampai semuanya kembali tenang. "Kami seharusnya mengadakan pesta pertunangan besar seminggu setelah lockdown sebenarnya. Keluarga tunangan saya menyarankan mengadakan pesta kecil di rumah kami dengan keluarga dan teman-teman yang sangat dekat. Namun, ayah saya menentangnya karena instruksi pemerintah dan meminta menunda pesta pertunangan kami sampai jelas dan pandemi berakhir," kata Reem.

"Kami ingin menikmati saat yang penting ini dengan orang-orang yang kami cintai, mengetahui kami semua aman," ucap Reem.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement