Bank Makanan Mesir Targetkan Bantu 1,5 Juta KK

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 06 May 2020 12:11 WIB

Bank Makanan Mesir Targetkan Bantu 1,5 Juta KK. Suasna buka puasa puasa bersama di Mesir. Foto ilustrasi. Foto: Alrabiya Bank Makanan Mesir Targetkan Bantu 1,5 Juta KK. Suasna buka puasa puasa bersama di Mesir. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Bank Makanan Mesir sedang melakukan upaya memasok makanan ke sekitar 1,5 juta kepala keluarga (KK) di Mesir. Hal ini dilakukan untuk menjaga warga dari risiko kelaparan selama pandemi virus corona yang masih terjadi.

Upaya tersebut diperkirakan menelan biaya mencapai 9,5 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 144 miliar. Dilansir di Middle East Monitor, Direktur Eksekutif Bank Makanan Mesir, Mohsen Sarhan mengatakan telah melakukan gerakan memasok makanan kepada para kepala keluarga sejak 19 Maret 2020 untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga

Sarhan menyebut, awalnya organisasi ini memiliki target membagikan makananan kepada 500 ribu KK sebelum Ramadhan. Namun, target itu kini meningkat.

“Kami sekarang telah menaikkan target menjadi 1,5 juta keluarga hingga akhir bulan Ramadhan,” kata Sarhan, Selasa (5/5).

Dia menuturkan, hingga 30 Maret 2020, pihaknya telah mengirimkan makanan kepada 600 ribu KK. Sehingga mereka masih memiliki kekurangan sebanyak 900 ribu kotak makanan lagi untuk mencapai target yang sudah ditentukan.

“Kami akan berupaya mewujudkannya sebelum akhir Ramadhan dengan bekerja melampaui kapasitas pabrik kami untuk mencapai target kami, Insya Allah,” ujar dia.

Menurut Sarhan, hal ini perlu dilakukan karena pandemi Covid-19 telah mendorong sekitar lima hingga enam juta keluarga ke dalam kemiskinan. Sekitar lima juta keluarga bergantung pada jumlah pendapatan yang tidak menentu.

Sedangkan satu juta keluarga lainnya memiliki pekerjaan tetap. Namun, mereka diberhentikan karena dampak virus corona yang mengganggu perekonomian negara.

Dia menjelaskan, pada Ramadhan tahun ini, ia pun memiliki tujuan menyediakan makanan buka puasa bagi tiga juta orang yang berpuasa di sana. Jumlah ini meningkat 300 persen dari jumlah makanan yang disediakan pada Ramadhan tahun lalu.

Meski demikian, sudah sekitar 70 perusahaan yang mendukung Bank Makanan Mesir tersebut selama pandemi virus corona terjadi. Dari jumlah perusahaan itu telah terkumpul uang sekitar Rp 48 miliar.

Sarhan mengungkapkan, berdasarkan data statistik terbaru, tingkat kemiskinan di Mesir mengalami peningkatan menjadi sekitar 32,5 persen pada tahun fiskal 2017-2018, dibandingkan dengan angka 27,5 persen pada 2015.

Bank Makanan Mesir ini didirikan pada 2006 dengan tujuan mengatasi kelaparan di Mesir. Organisasi ini memiliki pabrik untuk mengemas makanan serta peternakan dengan 1.300 ekor sapi.