Rabu 06 May 2020 06:03 WIB

China: Hubungan Ekonomi dengan Indonesia Kuat Meski Pandemi

China dan Indonesia menjadi mitra dagang dan investasi.

Red: Nur Aini
Kerja sama ekonomi Indonesia dan China dinilai akan tetap kuat saat pandemi Covid-19
Foto: ABC News
Kerja sama ekonomi Indonesia dan China dinilai akan tetap kuat saat pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah China meyakini hubungan ekonomi antara negara tersebut dengan Indonesia akan tetap kuat, meski sempat terdampak penyebaran wabah Covid-19 di kedua negara.

Dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta, Selasa (5/5), Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan manusia antara kedua negara serta kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi telah terjalin erat. Indonesia dan China juga telah menjadi mitra dagang dan investasi penting bagi satu sama lain.

Baca Juga

“Terpengaruh oleh pandemi Covid-19, sejak bulan Februari, pertukaran personel antara kedua negara pada dasarnya berhenti,” kata Dubes Xiao, merujuk pada pergerakan manusia.

Dia pun menyebut bahwa berdasarkan data dari Indonesia, jumlah wisatawan China yang yang berkunjung ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 49 persen selama bulan Januari dan Februari. Meski demikian, aktivitas perdagangan tetap berlangsung normal dengan upaya bersama kedua negara.

Pada kuartal pertama 2020, tercatat investasi langsung China di Indonesia mencapai 15,287 miliar dolar Amerika Serikat, yang pada dasarnya setaraf dengan periode yang sama pada tahun lalu.

“Kami yakin di bawah pimpinan teguh Presiden Joko Widodo, Indonesia akan menanggulangi pandemi Covid-19 secepat mungkin. Keadaan fundamental ekonomi Indonesia yang membaik juga tidak akan berubah,” kata Dubes Xiao.

Dia mengatakan pihaknya bersedia untuk terus berupaya bersama dengan Indonesia untuk mengurangi dampak yang sepenuhnya merugikan.

“Kami juga sepenuhnya yakin pada prospek hubungan kedua negara dan kerjasama ekonomi, perdagangan, serta investasi kedua negara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dubes Xiao mengatakan selama pandemi Covid-19, kedua negara membuka penerbangan kargo charter dan penerbangan kargo sementara guna memenuhi kebutuhan pengangkutan barang, terutama bahan-bahan yang diperlukan untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran virus corona.

“Kedua negara juga saling mendukung untuk menjemput sejumlah warga masing-masing yang terdampar di negara satu sama lain dengan penerbangan charter,” kata dia.

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus merambat, dia mengatakan kedua negara akan melakukan konsultasi tentang pemulihan penerbangan penumpang langsung pada waktu yang tepat. Hal itu “untuk menciptakan syarat bagi pengembangan ekonomi dan sosial, serta kerjasama pragmatis bilateral.”

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement