Selasa 05 May 2020 18:25 WIB

Hutama Karya Ungkap Beratnya Situasi di Tengah Pandemi

Proyek JTTS masih berjalan karena masuk strategis nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas medis PT Hutama Karya menyemprotkan cairan disinfektan milik mobil  pengguna jalan tol yang diduga terpapar virus COVID-19 saat melakukan simulasi kesiapan penanganan COVID-19 pengguna jalan tol Trans Sumatera Medan-Binjai , Sumatera Utara, Kamis (30/4/2020). PT Hutama Karya selaku operator jalan tol Medan-Binjai turut aktif melakukan antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19 lewat simulasi penanganan pengguna jalan tol yang diduga gejala COVID-19
Foto: ANTARA/SEPTIANDA PERDANA
Petugas medis PT Hutama Karya menyemprotkan cairan disinfektan milik mobil pengguna jalan tol yang diduga terpapar virus COVID-19 saat melakukan simulasi kesiapan penanganan COVID-19 pengguna jalan tol Trans Sumatera Medan-Binjai , Sumatera Utara, Kamis (30/4/2020). PT Hutama Karya selaku operator jalan tol Medan-Binjai turut aktif melakukan antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19 lewat simulasi penanganan pengguna jalan tol yang diduga gejala COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo menyatakan besarnya tantangan industri jasa konstruksi di tengah pandemi Corona, tak terkecuali bagi Hutama Karya. Bintang menyebut krisis yang terjadi saat ini relatif lebih berat bagi perusahaan dibanding krisis pada 1998.

"Kita akan hati-hati dengan adanya krisis ini yang mungkin krisis ini barangkali kami melihatnya lebih parah dari 1998 karena dulu 1998 demand tetap ada, suplainya berimbang, tapi sekarang ini tiba-tiba ya seperti sekarang ini yang kita tahu sama-sama," ujar Bintang saat jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa (5/5).

Bintang mengatakan pemegang saham menginginkan pertumbuhan minimum 20 persen pada tahun ini. Bintang menyebut selain proyek jalan tol trans Sumatera (JTTS), banyak proyek Hutama Karya yang tersendat, meski tak sepenuhnya berhenti beroperasi.

"Selain proyek tol, banyak proyek-proyek yang tidak subkon, tapi kita ada proyek dengan Pertamina, PLN, tetap berjalan dan mudah-mudahan bisa kembali sesuai jadwal," ucap Bintang. 

Bintang menambahkan proyek JTTS sendiri tetap berjalan lantaran statusnya sebagai proyek startegis nasional. Bintang mengatakan proses pengerjaan JTTS tetap mengedepankan protokol kesehatan penanganan corona.

"Mudah-mudahan 15 atau 20 Mei, satu lagi bentang dari Pekanbaru-Dumai 131 km sudah bisa dibuka," kata Bintang.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement