Selasa 05 May 2020 18:20 WIB

Ini Skenario Pembangunan Jembatan Nasional di Probolinggo yang Ambrol

Jembatan nasional di Probolinggo yang ambrol diganti sementara dengan jembatan belly.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Penyangga jembatan di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo yang menjadi penghubung Probolinggo-Lumajang ambol. Akibatnya, jembatan itu ditutup sementara dan tidak bisa dilewati semua kendaraan.

Dinding penyangga Jembatan Kedungasem itu ambrol pada Sabtu (2/5/2020) sore. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Kementerian PUPR menerapkan sejumlah skenario dalam pengerjaan jembatan yang masuk dalam jalan nasional tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Kementerian PUPR, Rudi Napitupulu mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pemasangan jembatan belly di atas Jembatan Kedungasem tersebut.

Baca juga:  Penyangga Jembatan Kedungasem Ambrol, Jalan Nasional Probolinggo Tutup

"Jembatan belly akan dipasang di atas jembatan dengan pola kontribusi baja," ujar Rudi, Selasa (5/5/2020).

Untuk proses pemasangan jembatan belly, Rudi mengaku paling lama membutuhkan waktu sekitar 10 hari.

"Saat ini kami masih fokus untuk mendatang bahan jembatan ini dan beberapa bahan sudah mulai tiba," jelasnya.

Rudi menyebut bahwa untuk pembangunan jembatan baru di Kedungasem, pihaknya masih melakukan pengecekan kontruksi tanah dan beberapa hal lain yang berkaitan sebagai bahan dalam proses perencanaan.

"Karena untuk pembangunannya membutuhkan persiapan matang termasuk merencanakan persiapan anggaran pembangunannya," tegasnya.

Semua kendaraan dari Kota Probolinggo yang hendak ke Lumajang diarahkan ke jalan lain di Kota Probolinggo. Sarana penunjuk arah juga sudah dipasang untuk mempermudah semua pengguna jalan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement