Selasa 05 May 2020 17:01 WIB

Pengalaman Mahasiswa UMM Ketagihan Ikut Ajang Kompetisi

Fadilah selalu termotivasi ucapan pimpinan pondok pesantrennya dulu, Buya Zul.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fadilah Ahmad Nur, saat mengikuti perlombaan Musabaqah Syahril Quran Nasional di Bogor.
Foto: Dokumen.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fadilah Ahmad Nur, saat mengikuti perlombaan Musabaqah Syahril Quran Nasional di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada cerita menarik yang dialami para mahasiswa terutama di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mahasiswa UMM Fadilah Ahmad Nur merupakan satu di antara pelajar kampus lainnya yang memiliki hobi ikut lomba.

Fadilah mengaku mempunyai sederet pengalaman berharga mengikuti perlombaan Alquran, baik di tingkat lokal maupun nasional. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bahkan punya moto khusus saat ikut berkompetisi. "Sekali tampil, harus berhasil!" kata Fadilah.

Menurut Fadilah, sederet panjang prestasi yang diraih berangkat dari petuah yang senantiasa diingatnya. Ia selalu termotivasi ucapan pimpinan pondok pesantrennya dulu, Buya Zul. "Beliau mengatakan, siapkan hari ini untuk esokmu, namun esokmu bukan untuk dirimu, tapi untuk perjuangan. Jadi hal-hal yang saya lakukan sekarang adalah bekal persiapan untuk masa depan," jelasnya.

Putra pasangan Mahmud dan Berlian ini memang sudah banyak mendapat gelar mentereng dan ikut banyak perlombaan sejak duduk di bangku sekolah menengah. Beberapa di antaranya seperti juara Dai Muda Sumbawa Barat dan Musabaqoh Makalah Ilmiah Alquran Sumbawa Barat. Kemudian juara dua Musabaqoh Syarhil Quran Sumbawa Barat dan banyak prestasi lainnya.

Terakhir, Fadilah bersama keenam mahasiswa UMM lainnya yang tergabung di UKM MTQ menjadi delegasi Musabaqah Syahril Quran Nasional di Universitas Djuanda Bogor, awal 2020. Perlombaan ini berhasil membuatnya dan tim putra menjadi juara pertama se-Indonesia. Sementara tim putri UMM hanya mampu berada di posisi kedua nasional.

Fadilah mengaku hanya memiliki waktu singkat dalam mempersiapkan perlombaan di Bogor. Pasalnya, waktu perlombaan sangat berdekatan dengan ujian akhir semester ganjil. Meski demikian, Fadilah dan tim sukses menempatkan UMM sebagai pemenang.

Alumni Pesantren Al-Ikhlas Taliwang IIBS Kabupaten Sumbawa Barat menjelaskan, perlombaan MSQ ini terdiri dari tiga orang. Lebih detail, satu orang sebagai pembicara/penceramah dan lainnya menjadi qori' dan saritilawah Quran.

Panitia pelaksana memberikan tiga tema pilihan lalu masing-masing tim yang menentukan temanya.  "Dalam perlombaan peserta diberikan waktu maksimal 15 menit untuk menyampaikan syarahan-nya," ujarnya.

Selain Fadilah, terdapat anggota tim putra UMM lain yang ikut menyumbang juara. Mereka antara lain Muhammad Noer Jayadin dan Saeful Biantoro. Sementara tim putri terdapat Enda Sulistina, Egalia Novika Hidayat, serta Fira Maulida Ahsaniah.

Fadilah tak menampik persaingan di nasional sangat luar biasa. Sebab, masing-masing kampus jelas telah mengirimkan delegasi terbaiknya. Namun Fadilah dan tim setidaknya bisa meraih prestasi.

"Semuanya berkat orang tua yang selalu support dan mendoakan, begitu pula para ustaz dan ustazah, guru, sahabat, dan teman-teman kami," kata Fadilah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement