Selasa 05 May 2020 16:48 WIB

DIY Tambah Enam Positif dari Klaster Pertemuan Jemaat Bogor

Enam kasus positif baru ini merupakan hasil tracing Dinkes Yogyaarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kasus positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) di DIY bertambah enam kasus pada 5 Mei ini. Dengan begitu, total kasus positif Covid-19 di DIY hingga saat ini sudah mencapai 121 kasus.

Enam kasus positif baru ini merupakan hasil tracing atau pelacakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Tracing ini dilakukan terhadap salah satu klaster besar penularan Covid-19 di DIY yakni klaster pertemuan Sinode GBIP di Bogor, Jawa Barat.

"Jadi dimulai dari jemaat sebuah gereja di Kota Yogyakarta yang mengikuti acara di Bogor. Lalu juga mengikuti acara di Ungaran. Belakangan ada jamaat yang terkonfirmasi positif," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Selasa (5/5).

Berty menjelaskan, tes swab terhadap riwayat kontak jemaat dari klaster tersebut dilakukan setelah tracing. Swab ini dilakukan di salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta dan saat ini seluruh pasien positif ini menjalani isolasi.

"Kebetulan hasil laboratorium (dari swab) keluar hari ini. Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan hasil lab bukan hanya sekali diambil," ujarnya.

Tambahan enam kasus positif baru ini merupakan warga Kota Yogyakarta. Masing-masingnya yaitu berjenis kelamin perempuan yang berumur 12 tahun, 54 tahun, 63 tahun dan 63 tahun serta berjenis kelamin laki-laki yang berumur 53 tahun dan 44 tahun.

Seperti diketahui sebelumnya, salah satu penularan Covid-19 terbesar di DIY ada di Kota Yogyakarta yang berasal dari rombongan yang pulang dari pertemuan Sinode GBIP di Bogor, Jawa Barat. Pertemuan ini dilakukan pada Maret 2020 lalu.

Sementara, ada dua klaster lain yang turut menyumbang banyaknya kasus positif di DIY. Dua klaster ini berasal dari kegiatan tabligh yang diikuti di DKI Jakarta.

Penyebaran Covid-19 dari dua klaster ini terjadi di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul. Penularan ini dibawa oleh dua jamaah yang mengikuti tabligh tersebut ke Sleman dan Gunungkidul.

Di Sleman, penularan dari klaster kegiatan tabligh tersebut telah mencapai generasi ketiga. Bahkan, di Gunungkidul, penularanya sudah sampai ke generasi kelima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement