Selasa 05 May 2020 12:12 WIB

BRI Catat Volume Transaksi Digital Capai Rp 20 Triliun

Tak hanya transaksi digital, tarik tunai di mesin ATM BRI juga meningkat.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pensiunan PNS memperlihatkan kartu ATM milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang baru diterimanya oleh petugas bank di Medan, Sumatera Utara, pekan lalu. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat kenaikan transaksi digital di tengah pandemi Covid-19, termasuk tarik tunai melalui ATM.
Foto: ANTARA FOTO
Seorang pensiunan PNS memperlihatkan kartu ATM milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang baru diterimanya oleh petugas bank di Medan, Sumatera Utara, pekan lalu. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat kenaikan transaksi digital di tengah pandemi Covid-19, termasuk tarik tunai melalui ATM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat kenaikan transaksi digital di tengah pandemi Covid-19. Melalui digital lewat internet banking BRI, Mobile Banking BRI (BRImo) dan transaksi belanja di marketplace terjadi kenaikan dari imbas pembatasan aktivitas dan penerapan physical distancing.

Sekretaris Perusahaan BRI Amam Sukriyanto mengatakan, data tiga bulan terakhir, transaksi nasabah yang menggunakan internet banking maupun BRImo pada Maret meningkat 61 persen dibandingkan Januari 2020. Adapun lonjakan transaksi sebanyak 32 juta kali transaksi dengan volume mencapai lebih dari Rp 20 triliun dan pertumbuhan transaksi BRImo sendiri pada Maret 2020 dibandingkan bulan sebelumnya tumbuh mencapai 28 persen.

Baca Juga

"Kenaikan transaksi digital juga terjadi pada transaksi belanja di marketplace online. Pada Maret 2020 traksaksi ini meningkat sebesar 15 persen dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2020," ujar Amam dalam keterangan tulis di Jakarta, Selasa (5/4).

Amam melanjutkan tak hanya transaksi digital, tranksaksi e-channel berupa penarikan uang tunai pada mesin ATM BRI juga mengalami kenaikan. Per hari rata-rata tercatat 3,1 juta kali transaksi sepanjang Maret. 

"Angkanya lebih tinggi dibandingkan Januari dimana perhari rata-rata terdapat 2,9 juta transaksi penarikan dan Februari tercatat rata-rata penarikan uang tunai sebanyak 3 juta kali transaksi per hari," kata Amam menjelaskan.

Perseroan juga telah menaikkan limit harian di e-commerce, sehingga dapat memberikan keleluasaan transaksi nasabah selama adanya physical distancing. Ke depan perseroan memastikan dengan adanya peningkatan trafik transaksi ini tidak akan mengurangi kualitas transaksi digital BRI. 

"Perseroan sudah mengantisipasi dengan menyiapkan back end infrastruktur yang mendukung saat terjadi lonjakan transaksi tinggi pada kondisi tertentu," ucap Amam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement