Selasa 05 May 2020 10:49 WIB

WHO tak Terima Bukti Virus Corona Berasal dari Laboratorium

WHO mengaku belum menerima bukti virus corona dari laboratorium seperti klaim AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. WHO mengaku belum menerima bukti virus corona dari laboratorium seperti klaim AS.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. WHO mengaku belum menerima bukti virus corona dari laboratorium seperti klaim AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka tidak menerima bukti atau data dari pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mendukung klaim Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. Sebelumnya kedua mengklaim memiliki bukti virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China. 

"Dari perspektif kami, hal ini masih spekulatif. Tapi seperti setiap organisasi berbasis bukti, kami sangat bersedia untuk menerima informasi apa pun yang menunjukkan asal virus," kata kepala bidang kedaruratan WHO Michael Ryan, Selasa (5/5).

Baca Juga

Ryan kembali menegaskan bukti yang diterima badan kesehatan PBB itu bahwa virus corona berasal dari alam. Sebelumnya Trump dan Pompeo mengatakan mereka telah melihat bukti yang menunjukkan virus corona dapat berasal dari laboratorium Wuhan Institute of Virology.

"Jika data dan buktinya tersedia, maka pemerintah Amerika Serikat yang akan memutuskan kapan dan apakah membagikannya atau tidak. Tapi khusus mengenai hal tersebut sulit bagi WHO untuk beroperasi dalam kevakuman informasi," kata Ryan.

Sebelumnya Pompeo mengatakan ada 'cukup banyak bukti' virus corona muncul dari laboratorium China. Tapi ia juga tidak membantah kesimpulan intelijen AS yang menyatakan virus itu bukan buatan manusia.

"Ada cukup banyak bukti (virus) ini datang dari laboratorium di Wuhan," kata Pompeo dalam acara televisi This Week di stasiun televisi ABC, Senin (4/5) lalu.

Pernyataan Pompeo kontradiktif dengan pernyataan yang dikeluarkan petinggi badan intelijen AS. Badan intelijen mengatakan virus tidak dapat dibuat manusia atau hasil dari modifikasi genetik.

Pernyataan itu juga melemahkan teori konspirasi yang didukung aktivitas anti-China dan beberapa pendukung Presiden Donald Trump. Presiden AS tersebut sempat mengindikasi virus itu dikembangkan oleh laboratorium senjata biologi pemerintah China.

"Sejauh ini pakar terbaik berpikir buatan manusia, pada titik ini saya tidak memiliki alasan untuk tidak mempercayainya," kata Pompeo.

Ketika pembawa acara This Week menyatakan hal tersebut tidak sesuai dengan kesimpulan yang dirilis badan intelijen AS, Pompeo mengingkari pernyataan sebelumnya. "Saya telah lihat apa yang telah komunitas intelijen katakan, saya tidak memiliki alasan untuk yakin mereka telah salah," kata Pompeo.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement