Selasa 05 May 2020 09:55 WIB

RSUD Kota Malang Berbenah Jadi RS Rujukan Covid-19

RSUD Kota Malang mulai berbenah diri menjadi Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Christiyaningsih
Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau sejumlah fasilitas di RSUD Kota Malang. RSUD Kota Malang mulai berbenah diri menjadi Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19.
Foto: Dok. Pemkot Malang 
Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau sejumlah fasilitas di RSUD Kota Malang. RSUD Kota Malang mulai berbenah diri menjadi Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- RSUD Kota Malang mulai berbenah diri menjadi Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19. Hal ini telah diakui oleh Wali Kota Malang Sutiaji saat mengunjungi RSUD tersebut, Senin (4/5).

Menurut Sutiaji, berbagai persiapan terus dilakukan baik oleh manajemen maupun tenaga kesehatan. Sejumlah fasilitas RSUD pun telah dipantau dan diperiksa langsung oleh Sutiaji beserta jajarannya. "Mulai dari kamar isolasi, fasilitas penunjang seperti ventilator, dan alur penerimaan pasien sampai dengan pasien pulang," kata Sutiaji dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (4/5) malam.

Baca Juga

Sutiaji mengatakan ia telah menerima laporan hambatan yang dialami RSUD Kota Malang. Meski demikian, ia tetap berharap dapat menyiapkan segalanya dengan baik dalam rangka menangani penyebaran virus. Apalagi RSUD Kota Malang telah menerima beberapa Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini telah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah masing-masing.

Menurut Sutiaji, disiapkannya RSUD Kota Malang tak lepas dari arahan pemerintah pusat. Pemerintah pusat telah mendorong daerah agar dapat menangani Covid-19 sebaik mungkin. Apalagi saat ini jumlah positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 18 orang per 4 Mei 2020.

Data lain menyebutkan sebanyak 1.954 orang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR) dan 242 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Selanjutnya, sebanyak 163 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Lalu sekitar 61 orang tercapai sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) per 4 Mei 2020.

Sutiaji berharap para dokter dan tenaga kesehatan lainnya dapat tetap semangat dalam menangani para pasien di rumah sakit. "Karena pengorbanan mereka saat ini sangat besar artinya bagi warga Kota Malang," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement