Senin 04 May 2020 21:12 WIB

RS Darurat Jatim untuk Pasien Gejala Klinis Ringan-Sedang

Rumah sakit darurat akan ditempatkan di beberapa rumah sakit dan gedung di Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas (Gugas) Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengaku, pihaknya harus mempersiapkan rumah sakit darurat dalam menangani pasien corona atau Covid-19 di wilayah Surabaya Raya, yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Pasalnya, rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada saat ini sudah overload atau melebihi kapasitas.

Joni mengatakan, rumah sakit darurat yang disiapkan nantinya dimaksudkan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala klinis ringan dan sedang. Adapun pasien Covid-19 dengan gejala berat, akan menjalani perawatan di rumah sakit rujukan. Joni juga mengungkapkan, di rumah sakit rujukan saat ini masih ada beberapa bed yang kosong.

"Rumah sakit darurat nantinya hanya untuk pasien dengan gejala klinis ringan sampai sedang. Kemudian pasien yang gejala klinisnya berat itu dirawat di rumah sakit rujukan," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (4/5).

Terkait progres pembangunan rumah sakit rujukan, Joni mengaku sudah mulai dikerjakan oleh Dinas PU Bina Marga Jawa Timur. Joni mengaku, pembiayaannya pun telah disiapkan oleh Pemprov Jatim. Joni menyatakan, dalam beberapa hari ke depan, rumah sakit darurat itu diperkirakan sudah bisa dioperasikan.

"Untuk pembiayaannya sudah ada dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ujar Joni.

Joni menambahkan, untuk tenaga medis yang akan bertugas di rumah sakit darurat tersebut juga sudah tersedia. Dimana banyak relawan yang saat ini ditempatkan di RSUD dr. Soetomo, RSUD Syaiful Anwar, hingga RSJ Menur. Mereka tinggal dilatih oleh tim ahli, nantinya sudah bisa ditempatkan di rumah sakit darurat tersebut.

Joni melanjutkan, rumah sakit darurat tersebut rencananya ditempatkan di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Kemudian tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim juga diakuinya telah mendapat izin dari Kemenkes, untuk menggunakan Gedung Puslitbang Humaniora di Jalan Indrapura, Surabaya, sebagai rumah sakit darurat. Kapasitasnya sekitar 200 bed.

"Ada juga di gedung-gedung Organisasi Perangkat Daerah yang bisa dijadikan rumah sakit darurat. Kemudian juga dari Kodam V/ Brawijawa sudah menawarkan," ujar Joni.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengungkapkan adanya rumah sakit swasta yang menyatakan kesiapannya dijadikan rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19. Khofifah bersyukur atas banyaknya pihak yang menawarkan diri membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement