Senin 04 May 2020 16:58 WIB

Liga Primer Ingin Lanjut tanpa Penonton

Ini jadi pilihan terbaik untuk menyelamatkan keuangan klub.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Seorang polisi dan kuda di Oxford Street yang kosong, London Pusat, Inggris, 13 April 2020. Warga Inggris hanya dapat meninggalkan rumah mereka karena alasan-alasan penting atau mungkin didenda, untuk mengurangi penyebaran virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19
Foto: EPA
Seorang polisi dan kuda di Oxford Street yang kosong, London Pusat, Inggris, 13 April 2020. Warga Inggris hanya dapat meninggalkan rumah mereka karena alasan-alasan penting atau mungkin didenda, untuk mengurangi penyebaran virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Klub-klub Liga Primer Inggris mendiskusikan untuk pengajuan penyelesaian musim ini dengan tertutup tanpa penonton di tempat netral. Termasuk, mempertimbangkan dampak bermain tanpa penonton.

Klub berharap sepak bola bisa kembali normal ketika ada vaksin virus corona ditemuka. Namun, kebanyakan ahli percaya vaksin tidak akan tersedia setidaknya hingga pertengahan tahun depan.

Jika Liga Primer gagal menyelesaikan musim maka 20 klub akan menghabiskan biaya 1 miliar pound. Sebaliknya, jika bermain dengan laga tanpa penonton masih bisa membuat dampak sangat bagi keuangan klub.

Itu artinya, pendapatan mereka hanya berasal dari pendapatan hak siar. Itu karena biasanya pendapatan mereka ada di hari pertandingan dan kesepakatan secara komersil. Kedua aliran pendapatan itu akan berkurang secara signifikan bila laga digelar secara tertutup selama satu musim.

Namun klub tetap berkomitmen untuk menyelesaikan musim ini. Dilansir dari laman M, Senin (4/5), hanya ada 8-10 tempat netral yang mungkin bisa digunakan untuk memainkan alga yang tersisa.

Anggota Liga Primer bertemu dalam agenda konferensi pada Jumat (1/5) dan dihadiri oleh 20 klub. Pertemuan berikutnya akan dilakukan ketika pemerintah Inggris mengumumkan hasil masa lockdown pada 7 Mei nanti.

Tanggal 12 Juni dibahas sebagai tanggal berpotensi untuk kembalinya kompetisi. Namun hasil final tentu ada di tangan pemerintah, termasuk soal langkah-langkah dalam masa lockdown.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement