Senin 04 May 2020 16:19 WIB

Penularan Covid-19 di Pabrik Rokok Jadi Perhatian Jokowi

Klaster industri setelah temuan kasus positif di pabrik rokok Sampoerna, Surabaya.

Rep: Sapto Andika Candra, Antara/ Red: Andri Saubani
Satpam menjaga ketat pintu gerbang pabrik rokok PT HM Sampoerna di kawasan Rungkut, Kota Surabaya.
Foto: Antara
Satpam menjaga ketat pintu gerbang pabrik rokok PT HM Sampoerna di kawasan Rungkut, Kota Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memerintahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengendalikan penularan infeksi virus corona di klaster industri. Klaster industri menjadi klaster baru yang menjadi perhatian pemerintah setelah hasil pemeriksaan terhadap puluhan karyawan pabrik di kawasan Rungkut, Surabaya, menunjukkan positif Covid-19.

"Presiden perintahkan Gugus Tugas untuk membantu sejumlah kasus di Jawa Timur sehingga penanganan terkelola dengan baik sebagaimana di wilayah Jabodetabek," jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (4/5).

Baca Juga

Pemerintah, ujar Doni, mencatat sejumlah klaster baru penularan Covid-19 di dalam negeri yang menjadi prioritas penanganan. Klaster yang dimaksud adalah klaster Gowa, Sulawesi Selatan sebagai lokasi diadakannya Ijtima Dunia 2020 dan klaster industri setelah temuan kasus positif di pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya.

"Khusus untuk pabrik ini kami mendapatkan masukan dari daerah, karyawannya sudah diistirahatkan kemudian sudah dilakukan rapid test secara massal dan ada puluhan orang yang positif dan ini sudah dilakukan isolasi oleh Pemprov Jatim bersama dengan tim gugas," jelas Doni.

Pada Rabu (29/4) pekan lalu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) dr Joni Wahyuhadi mengungkapkan adanya dua karyawan PT. HM. Sampoerna Tbk. Rungkut, Surabaya, yang meninggal setelah terinfeksi Covid-19. Sebanyak 163 karyawan perusahaan tersebut kemudian menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab.

"Tadi malam kami ketemu dengan pimpinan PT. Sampoerna, hari ini kami tindak lanjuti. Di sana ada dua orang positif dirawat di rumah sakit. Dua-duanya meninggal," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (29/4).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, klaster Pabrik Sampoerna sejak terkonfirmasi pada 28 April lalu dilakukan koordinasi intensif yang dilanjutkan dengan rapid test. Sekitar 100 karyawan yang hasilnya reaktif (positif) langsung diisolasi dan dilakukan tes swab PCR bertahap, yakni 46 orang tahap pertama dan 54 orang di tahap dua.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun menyikapi adanya klaster baru penularan Covid-19 dari lokasi pabrik rokok PT. HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Kota Pahlawan, Jawa Timur. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat (1/5), mengatakan kasus tersebut bermula dari adanya karyawan di pabrik rokok yang berstatus PDP yang tidak jujur dan memilih tetap bekerja.

"Padahal, pasien itu harus menjalani karantina. Itu masalahnya," kata Risma.

Sementara itu, Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dalam siaran persnya mengatakan manajemen telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2, Surabaya, sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan.

"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 sekaligus menghentikan tingkat penyebaran Covid-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," ujarnya.

photo
Infografis Anggota Keluarga Alami Gejala Covid-19 - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement