Menjaga Kesehatan Kulit Selama Berpuasa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari

Senin 04 May 2020 15:35 WIB

Jaga kesehatan kulit dengan konsumsi buah dan sayur. Saat puasa, kulit bisa terjaga tetap sehat dengan asupan buah dan sayur saat sahur dan berbuka. Foto: Republika/Prayogi Jaga kesehatan kulit dengan konsumsi buah dan sayur. Saat puasa, kulit bisa terjaga tetap sehat dengan asupan buah dan sayur saat sahur dan berbuka.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Puasa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain bermanfaat terhadap pencernaan dan kesehatan jantung, berpuasa juga berdampak baik ke kulit.

Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin sekaligus Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi FKKMK UGM, dr Fajar Waskito mengatakan, saat ini belum ada penelitian kedokteran yang representatif mengungkap manfaat puasa. Khususnya, puasa pada bulan suci Ramadhan bagi kesehatan kulit. Meski begitu, saat menjalankan puasa konsumsi makanan praktis akan berkurang, terutama jenis-jenis makanan berindeks glikemik tinggi.

Baca Juga

"Selain itu, juga penambahan banyak konsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya antioksidan akan berefek sebagai penghambat proses penuaan kulit, sehingga kulit lebih halus dan terjaga elastisitasnya," kata Fajar, Senin (4/5).

Ia menjelaskan, makanan berindeks glikemik tinggi akan berefek terhadap peningkatan kadar gula dalam darah. Kondisi ini yang bisa mengakibatkan perdangan dalam tubuh, termasuk jerawat.

Saat berpuasa seseorang umumnya menjaga kualitas asupan makanan dan minuman. Lalu, tidak mengonsumsi makanan selama seharian mendukung proses pembersihan racun atau detoksifikasi, sehingga membuat kulit lebih sehat dan kenyal.

Proses detoksifikasi yang intinya netralisasi atas oksidan yang diproduksi di proses metabolisme tubuh pada saat puasa terjadi lebih sempurna Sebab, asupan bahan makanan yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh berkurang.

"Namun, bagi lansia, berkurangnya konsumsi karbohidrat dan lemak menjadikan kulit lebih kering, sehingga kebutuhan pengolesan pelembab menjadi hal yang mutlak," ujar Fajar.

Fajar turut membagikan kiat yang bisa dilakukan agar kulit tetap sehat ketika berpuasa. Langkah utamanya dengan menjaga pola makan karena konsumsi makanan bergizi dan seimbang sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit.

Dimulai dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan antioksidan seperti sayur dan buah. Hindari atau batasi makanan tinggi gula dan lemak, diiringi dengan konsumsi air putih yang cukup sekitar dua liter per hari.

Selain itu, kita juga harus berhati-hati dalam penggunaan pasta gigi dengan kandungan deterjen atau mint yang tinggi. Tujuannya, agar tidak menyebabkan bibir lebih kering.

Sedangkan, untuk mengurangi ketidaknyamanan saat bibir terasa kering disarankan untuk mengaplikasikan pelembab. Karenanya, jika bibir kering jangan sering dikulum atau dijilat karena justru akan semakin kering.

"Pakailah pelembab, lebih baik yang hipoalergenik untuk mencegah iritasi atau alergi di kulit," kata Fajar.

Kepala KSM Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Sardjito ini menyampaikan, paparan air ke kulit yang terlalu sering dapat menyebabkan kekeringan kulit. Saat Ramadhan, misal, umumnya umat Islam lebih tingkatkan aktivitas ibadah.

Kegiatan berwudhu pun menjadi lebih sering. Untuk itu, pemakaian pelembab dapat dipertimbangkan, terutama usai terpapar air agar kulit tidak kering dan mengurangi kemungkinan terjadi iritasi.

Selain itu, bisa menggunakan pelindung sinar atau tabir surya untuk melindungi kulit terhadap paparan sinar matahari. Terutama, ketika beraktivitas di luar ruang.

Istirahat atau tidur yang cukup juga jadi penting untuk menjaga kesehatan kulit saat puasa. Sebab, saat puasa kadang waktu istirahat jadi berkurang, dan kurang tidur akan membuat kulit tampak lebih kusam.

Tidur yang cukup akan menjaga kulit tetap sehat dan cerah. Pastikan tetap melakukan aktivitas fisik atau berolah raga ringan untuk membantu menjaga metabolisme tubuh.

"Sebab, metabolisme yang lancar bisa menjaga kesehatan kulit," ujar Fajar.